LMAN Catat Realisasi Pendanaan PSN di IKN Capai Rp1,426 Triliun
JAKARTA - Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rustanto menyampaikan, untuk pembebasan lahan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) pemerintah telah mengeluarkan sebanyak Rp1,426 triliun untuk 8 Proyek Strategis Nasional (PSN).
Adapun total jumlah tersebut terdiri untuk akses jalan IKN sebesar Rp 1,010 triliun dan Kawasan Inti IKN Rp 415,882 miliar.
"Total realisasi Rp1,426 triliun itu merupakan salah satu pendanaan yang memang di tahun 2023, sejak IKN itu dicanangkan ya. Yaitu terdiri dari akses jalan IKN Rp1,010 triliun, kemudian ada kawasan inti itu Rp 415,882 miliar," katanya dalam acara Taklimat Media di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024.
Aokasi yang disiapkan pemerintah untuk pendanaan lahan di IKN sebesar Rp3,416 triliun.
Hingga 31 Desember 2023, realisasinya mencapai Rp 1,426 triliun. Artinya, dana yang tersisa masih sekitar Rp1,990 triliun.
Realisasi dana tersebut digunakan untuk pendanaan lahan berbagai proyek di IKN, seperti jalan tol, bendungan, dermaga dan lainnya :
- IKN Seksi 3A Segmen Tol Karangjoang - KKT Kariangau sebesar Rp881,06 miliar
- Seksi 3B Segmen KKT Kariangau - Sp. Tempadung sebesar Rp85,17 miliar
- Seksi 5A Segmen Sp. Tempadung - Jembatan Pulau Balang sebesar Rp16,93 miliar
- Pembangunan Dermaga Logistik IKN sebesar Rp0,32 miliar
- Pembangunan (Duplikasi) Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek sebesar Rp1,06 miliar
- Pembangunan Jalan Bypass Shortcut Pasar Sepaku Rp25,68 miliar
- Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Instalasi Pengolahan Air KIPP IKN Rp2,74 miliar
- Pembangunan Infrastruktur IKN Tahap 1 Rp413,13 miliar
Rustanto menyampaikan, LMAN juga melakukan pendanaan untuk sektor jalan tol dan bendungan di sekitar IKN sebelum proyek tersebut dibangun.
Baca juga:
Adapun total realisasinya mencapai Rp910 miliar, dengan rincian Rp357 miliar untuk Bendungan Sepaku Semoi dan Tol Balikpapan-Samarinda Rp552,403 miliar.
"Itu sektor jalan non tol dan bendungan itu adalah yang didanai oleh LMAN sebelum ada IKN, totalnya Rp910,336 miliar," tutupnya.