Elektabilitas Prabowo-Gibran Tinggi Tapi Stagnan, TKN Sebut yang Tak Mau Satu Putaran Ingin Pemborosan Uang
JAKARTA - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespons santai survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut elektabilitas Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, stagnan meski mengungguli dua kandidat lainnya.
Nusron mengatakan, TKN tetap menghargai kerja keras lembaga survei yang menghimpun data terkait Pilpres 2024.
"Ya biarin aja, lembaga survei ya silakan aja, namanya survei kita hargai, kita hormati lembaga survei atas jerih payahnya dan usaha kerasnya melakukan survei. Kalau hasilnya bagus ya alhamdulillah membuat kita kerja keras, kalau hasilnya kurang bagus ya kita kerja keras lagi," ujar Nusron di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kamis, 18 Januari.
Diketahui, elektabilitas Prabowo-Gibran tertinggi di survei Indikator Politik dengan angka elektabilitas mencapai 45,79 persen. Namun, Nusron menilai angka tersebut akan menuju target 50 persen di hari pencoblosan sehingga satu putaran pilpres bisa tercapai.
"Soalnya, emang kehendak satu putaran itu bukan hanya kami yang menghendaki, ini rakyat bukan hanya TKN. TKN hanya ingin menyuarakan, rakyat yang inginkan satu putaran," katanya.
Baca juga:
- Mahfud Diyakini Kuasai Debat Cawapres, Andi Widjajanto: Beliau Sering Ungkap Kasus Eksploitasi SDA
- Janji Benahi BPJS Kesehatan, Anies: Prinsipnya Kesetaraan, Siapa Biayai itu Nomor Dua
- Istana Tegaskan Seluruh Menteri Tetap Solid Bantu Presiden Jokowi
- Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran Stagnan, AMIN Naik, Ganjar-Mahfud Turun
Alasan rakyat menginginkan satu putaran, kata Nusron, karena ingin menghemat uang negara untuk pembangunan jalan dan fasilitas umum lainnya. Jika ada yang tidak menginginkan satu putaran, menurutnya, pihak tersebut berarti ingin adanya pemborosan uang negara.
"Kenapa? Karena rakyat menginginkan penghematan uang Rp27 triliun. Rakyat membutuhkan uangnya itu untuk bangun jalan, bangun rumah sakit, Puskesmas, sekolahan. Rakyat nggak ingin pemborosan," jelas Nusron.
"Kalau ada paslon lainnya menginginkan dua putaran ya itu silahkan berarti mereka itu menginginkan adanya pemborosan uang," tegasnya.