Menhub Budi Pastikan Double Track di Lintasan KA Cicalengka-Haurpugur Selesai Mei 2024
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan jalur kereta ganda atau double track di lintas Cicalengka-Haurpugur akan selesai pada bulan Mei mendatang.
Sekadar informasi, jalur kereta tersebut cuma ada lintasan tunggal atau single track. Jalur ini juga menjadi lokasi kecelakaan Kereta Api yang melibatkan KA Turangga (KA PIb 65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350) pada tanggal 5 Januari 2024 lalu.
“Untuk double track untuk Cicalengka itu akan selesai pada bulan Mei,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Januari.
Budi mengatakan pemerintah saat ini mengupayakan seluruh jalur kereta api terdiri dari dua lintasan. Mengingat, kecelakaan yang terjadi di Cicalengka maupun kereta anjlok di Tanggulangin, Jawa Timur ada di single track.
“Kita memang mengupayakan semua jalur itu dua jalur. Baik itu di Bandung, maupun di Tanggulangin itu satu jalur,” jelasnya.
Selain jalur kereta, Budi mengaku akan menyelesaikan masalah persinyalan kereta api. Dia bilang, akan dilakukan perbaikan persinyalan kereta api dari manual menjadi otomatis di seluruh wilayah, termasuk Pulau Jawa.
“Tahun anggaran ini kita akan selesaikan semua berkaitan dengan sinyal. Khususnya di Jawa,” ucapnya.
Sebelumnya, mengatakan investigasi penyebab kecelakaan tabrakan kereta api (KA) Turangga dan KA lokal Bandung Raya masih terus berjalan. Termasuk juga terkait anjloknya KA Pandalungan.
Baca juga:
Seperti diketahui, Budi mengatakan saat ini Kemenhub bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menginvestigasi penyebab kecelakaan KA Turangga dan KA lokal Bandung Raya, dan anjloknya KA Pandalungan.
Namun, sambung Budi, berdasarkan investigasi selama ini, penyebab kecelakaan tersebut karena faktor keselahan manusia atau human error.
“Jadi dari apa yang kita amati sementara ini memang KNKT belum memberikan suatu results (hasil), ada satu kemungkinan bahwa ada kesalahan teknis pelanggaran SOP berarti faktor manusia dan hal-hal lain yang sedang kita identifikasi,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Januari.