Review Film Rambut Kafan: Ketika Keserakahan Jadi Petaka dalam Keluarga

JAKARTA - Rumah produksi Voxineemaa merilis film pertama mereka yang bergenre horor berjudul Rumah Kafan. Film yang disutradarai oleh Helfi Kardit ini dijadwalkan akan tayang pada 18 Januari.

Dalam film ini terlihat sederet artis-artis berbakat Indonesia seperti Bulan Sutena, Catherine Wilson, Yama Carlos, dan pemain-pemain lainnya. Secara garis besar film Rambut Kafan mengisahkan Anwar (Yama Carlos) dan putrinya, Tari (Bulan Sutena) yang hidup dalam keluarga yang berkecukupan.

Kehidupan mereka baik-baik saja sampai akhirnya ibu mereka harus mengalami keguguran dan melahirkan janin yang tidak sempurna. Selain itu kehadiran adik Anwar, Suban (Aiman Ricky) yang terus menerus meminta warisan kepada sang kakak seakan bersamaan dengan teror yang menghantui Tari dan Anwar.

Melihat kejanggalan ini, Tari yang tidak terima dengan kematian sang ibu akhirnya melakukan sebuah investigasi menegangkan di mana ia menemukan berbagai hal tidak masuk akal mengenai kekayaan keluarganya.

Sejak awal film ini, penonton sudah diberikan suasana mencekam hal ini dirasakan dari visual yang redup dan latar musik yang meski tidak berlebihan namun cukup membuat penonton seakan bersiap dengan kejutan yang akan diberikan.

Aksi berdarah yang ditampilkan juga mendukung rasa ketakutan yang memang sudah dibangun oleh Helfi Kardit sejak awal. Meski menampilkan adegan-adegan berdarah namun tidak membuat penonton merasa adegan tersebut berlebihan.

Pemain utama Bulan Sutena yang memerankan Tari meski baru pertama kali bermain di film layar lebar dengan genre horor namun aktingnya patut diacungi jempol. Pasalnya ia bisa menunjukkan emosi yang sesuai sehingga penonton seakan bisa merasakan apa yang dirasakan olehnya.

Selain Bulan Sutena, akting dari Nita Gunawan yang juga baru pertama kali bermain film masuk dalam kategori memuaskan. Meski perannya hanya sebagai figuran saja, namun aktingnya ikut membantu meningkatkan rasa ketakutan pada penonton dengan ekspresi dan gerak-gerik yang ditunjukkan.

Selanjutnya, tentu di dalam film ini terdapat plot twist yang semakin menambah keseruan cerita. Plot twist yang dibangun di dalam film ini tidak bisa ditebak sejak awal dan cukup membuat terkejut penonton ketika mulai terbongkar kebenaranya.

Walau cerita yang diangkat di dalam film ini cukup ringan, sayangnya eksekusi dalam menampilkan cerita itu terlalu lama dan terkesan membosankan penonton. Untungnya ini bisa ditutupi dengan jumpscare-jumpscare yang diberikan di beberapa momen sehingga penonton masih bisa menikmati ceritanya.

Selain itu, munculnya tokoh-tokoh baru di dalam film ini seakan tidak dijelaskan asal usulnya. Entah maksudnya untuk memberikan kesan misterius atau memang ada sesuatu yang miss dari penokohan di dalam ceritanya. Tentu hal ini cukup membuat penonton kebingungan dengan tujuan peran tersebut.

Terakhir kemunculan sosok hantu 'rambut kafan' ini tidak ditunjukkan dengan maksimal mungkin. Sehingga menimbulkan pertanyaan sosok makhluk yang seperti apa yang sebenarnya meneror keluarga Arwan itu? Penonton malah lebih fokus pada ritual ilmu gelap yang dilakukan di dalam film ini.