Calon PDIP Bakal Muncul di Jam Deadline, Ada Nama Ganjar?
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan hasil survei Pilpres 2024 yang menyebutkan pemilih Joko Widodo bergeser ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus disikapi biasa. Sebab, selain pesta demokrasi akbar itu masih lama diselenggarakan, hasil survei bertujuan hanya untuk memunculkan nama-nama calon potensial.
"Survei untuk gawe (atau kerja, red) yang baru dilakukan tahun 2024, harusnya kita nilai sebagai hal biasa-biasa saja. Lembaga survei buat rilis dengan banyak tujuan. Dari segi marketing, ini untuk membuka pasar, agar nama-nama yang belum populer segera cari konsultan politik dan bergegas membangun popularitas-elektabilitas," ujar Hendrawan kepada VOI, Selasa, 23 Februari.
Lantas apakah PDIP akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai 'The next Jokowi?'.
Anggota DPR asal Jawa Tengah itu pun menyarankan agar masyarakat dengan sabar menunggu siapa calon yang akan diusung Partai Banteng. Meskipun elektabilitas Ganjar meningkat, PDIP dikatakan Hendrawan tetap menunggu arahan ketua umum. Terlebih soal pasangan calon, biasanya akan muncul menjelang waktu 'deadline'.
"Kewenangan ada di tangan Ketum, itu putusan Kongres. Jadi kita tunggu saja dengan sabar. Seperti biasa dalam politik, paslon muncul di jam-jam terakhir sebelum deadline," katanya.
"Yang paling akhir menentukan punya keuntungan, karena sudah membaca apa yang sudah dilakukan kontestan lainnya," kata Hendrawan menambahkan.
Baca juga:
- Ganjar Pranowo Ungguli Anies Baswedan di Bursa Calon Pilpres 2024, Prabowo Subianto di Posisi Puncak
- Pilpres 2024, Survei LSI: Sebagian Besar Pemilih Jokowi Pindah ke Ganjar Pranowo
- Survei LSI: Mayoritas Responden Pilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Menyusul Ganjar Pranowo
- UMKM di Jateng, Ganjar Pranowo: Dulu Dagang di Jalan Digaruk Satpol PP, Ora Mudeng Jualan Online juga
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei pilihan calon presiden di Pilpres 2024. Hasilnya, sebagian pemilih Jokowi berpindah ke Ganjar Pranowo.
Dalam survei tersebut, masyarakat mengaku paling banyak memilih Jokowi dalam pemilihan presiden mendatang dengan perolehan 18 persen. Kedua, adalah Prabowo Subianto dengan 5,7 persen. Ketiga, Anies Baswedan dengan 5,7 pemilih. Keempat, Ganjar Pranowo dengan perolehan 3,5 persen.
Namun, jika nama Jokowi dikeluarkan karena tak lagi bisa mengikuti Pilpres 2024, Prabowo Subianto berada urutan atas dengan perolehan pemilih 22,5 persen. Uniknya, nama Ganjar menyalip dengan urutan kedua sebesar 10,6 persen dan Anies 10,2 persen.
"Kalau nama Pak Jokowi tidak dimasukan ke dalam simulasi maka suara Pak Jokowi itu menjadi menyebar, paling banyak itu ke Pak Ganjar. 22 persen pemilih Pak Jokowi di tahun 2019 itu ke Pak Ganjar," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam pemaparan survei virtual, Senin, 22 Februari.