Ukraina-Inggris Teken Kerja Sama Keamanan untuk 10 Tahun
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Inggris dan negaranya menandatangani perjanjian kerja sama keamanan selama 10 tahun yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.
Dalam unggahan Telegram, Zelenskyy mengatakan dia setuju dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengenai dukungan tahunan bagi Ukraina dan 'kerjasama komprehensif' untuk meningkatkan potensi militer angkatan bersenjata dan keamanan serta memperkuat kompleks industri militer, lembaga negara, dan sistem publik.
Dengan kerjasama itu Kiev akan mencapai tingkat keamanan yang “berdasarkan fakta keberadaannya” akan mencegah Rusia, menurut Zelenskyy.
"Masa perjanjian dengan Inggris ini adalah 10 tahun. Masa ini dapat diperpanjang--dengan analogi dengan perjanjian keamanan serupa lainnya yang disepakati oleh para pemimpin global,” dilansir ANTARA dari Anadolu, Sabtu, 13 Januari.
“Hari ini menjadi sejarah negara kami – hari ini kami memiliki perjanjian dengan Inggris, perjanjian keamanan yang telah kami kerjakan sejak lama. Ini adalah perjanjian bilateral pertama yang mengimplementasikan perjanjian Kelompok Tujuh mengenai jaminan keamanan Ukraina, perlindungan kita, dan pertumbuhan keamanan kita," sebut Zelenskyy
"Terima kasih kepada Inggris dan secara pribadi kepada Tuan Perdana Menteri Sunak atas keutamaan dan kepemimpinannya,” tambah dia.
Baca juga:
Zelenskyy juga berterima kasih kepada negara-negara Baltik atas keputusan mereka dalam memasok senjata ke Ukraina, memberi bantuan ekonomi dan dukungan kepada Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.
Dalam pernyataan terpisah, Zelenskyy mengatakan telah bertemu dengan Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Pemulihan Ekonomi Ukraina Penny Pritzker.
"Kunjungan ini merupakan sinyal kuat atas dukungan teguh terhadap negara kami. Tahun lalu merupakan tahun yang memecahkan rekor bagi perkembangan hubungan Ukraina-Amerika. Kami bertekad untuk terus menjaga dinamika ini," ujarnya.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby sebelumnya mengatakan pemerintahan Biden sedang dalam tahap akhir mempersiapkan paket bantuan terakhir untuk Ukraina jika Kongres gagal menyediakan lebih banyak dana.