Seratus Desa di Kerinci Terdampak Banjir dan Longsor
JAKARTA - Satuan tugas (Satgas) Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Kerinci menyebut bahwa sampai saat ini sebanyak 91 desa yang terdampak banjir dan 26 desa terdampak tanah longsor di daerah tersebut.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Kerinci Letkol Inf Andy Irawan dalam keterangan yang diterima di Jambi, Sabtu, menyebutkan untuk daerah yang terdampak banjir ada 14 kecamatan terdiri atas 91 desa dan sembilan kecamatan atau 26 desa terdampak longsor.
Dirinya mengatakan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sejak awal Januari 2024, intensitas curah hujan cukup tinggi yang mengakibatkan banjir belum juga surut, sehingga kabupaten tersebut terancam terisolasi, karena fasilitas umum, khususnya akses jalan mengalami kerusakan dan tidak dapat dilalui kendaraan.
Mengutip Antara, Andy Irawan mengatakan untuk fasilitas jalan yang terdampak tanah longsor sebanyak 36 titik, jembatan putus ada empat unit, fasilitas kesehatan lima bangunan, fasilitas pendidikan 49 unit, lahan persawahan 642,85 hektare, lahan hortikultura 14,45 hektare, dan peternakan ayam 2.305 ekor, bebek 421 ekor dan burung puyuh 100 ekor.
Sampai hari ini, Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Kerinci sudah memperbaiki jalan sebanyak 25 titik dari 36 titik longsor yang ada di Kabupaten Kerinci.
Baca juga:
Sedangkan untuk jembatan yang sudah diperbaiki ada dua titik dari empat titik jembatan yang terputus, kemudian satu titik jembatan Tamiai dari PT Bukaka dan Balai Jalan Nasional, kemudian satu titik jembatan Sanger dari Dinas PUPR.
Untuk penanganan pengerukan/normalisasi sungai yang sudah dikerjakan pada enam titik. Normalisasi Pelak Gedang menggunakan alat BWS. Kemudian, di Siulak Deras alat PUPR, Siulak Mukai alat PUPR dan satu unit eskavator disiagakan di lokasi Sinimpik atau alat PLTA, satu unit alat eskavator di lokasi Koto Dua Lama (alat BWS) dan satu unit eskavator di lokasi Lubuk Nagodang (alat BWS).