Distribusi Cadangan Beras Pemerintah pada 8,5 Juta Penerima Capai 99 Persen
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) mengonfirmasi bahwa penyaluran bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) tahap II telah mencapai 99%, dan dipastikan selesai pada akhir 2023.
"Dalam CBP tahap II, Pos Indonesia diberi alokasi untuk 8.556.991 penerima," ujar Tonggo Marbun, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero), seperti dilaporkan ANTARA pada Minggu 31 Desember.
Ia menjelaskan pemerintah, melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog, bekerja sama dengan Pos Indonesia untuk mendistribusikan CBP. "Dengan lebih dari 4.800 lokasi kantor pos di seluruh Indonesia, Pos Indonesia mampu menyampaikan bantuan ke wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal)," tambah Tonggo.
Pos Indonesia telah menerapkan strategi distribusi CBP yang melibatkan penyaluran di kantor pos, pembagian di komunitas, dan pengantaran langsung ke rumah penerima (door to door) khususnya untuk warga yang sakit, lanjut usia (lansia), dan disabilitas.
Selain itu, Pos Indonesia mengoptimalkan penggunaan transportasi multimoda darat, laut, dan udara, serta melibatkan tenaga kerja lokal untuk mempercepat distribusi. Petugas pos juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak keamanan pada tingkat provinsi hingga tingkat RT untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama proses penyaluran bantuan.
Baca juga:
Faizal Rochmad Djoemadi, selaku direktur utama PT Pos Indonesia (Persero), menjelaskan selain strategi distribusi, Pos Indonesia menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) dan pemantauan real time melalui dashboard untuk mempercepat proses terakhir penyerahan bantuan.
"PGC dilengkapi fitur scan QR, face recognition, hingga geo-tagging," katanya.
Pemerintah menyalurkan CBP kepada penerima bantuan pangan (PBP) dengan setiap PBP berhak menerima bantuan beras sebanyak 10 kilogram. Pada penyaluran CBP tahap 1, alokasi mencapai 13.288.607 penerima dan telah mencapai 100% penyaluran.