Dukungan Sudah Cukup, Anies Sebut JK Tak Perlu Masuk Timnas AMIN
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memnandang Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla tak perlu bergabung dalam struktur Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN).
Menurut Anies, sikap JK yang telah menyatakan dukungan padanya dan Muhaimin Iskandar sudah lebih dari cukup.
"Pak JK memiliki peran yang besar, beliau sekarang menjadi ketua PMI. Bagi kami, adanya dukungan dari beliau itu sudah jauh lebih besar daripada berada dalam struktur manapun juga," kata Anies di Jakarta Utara, Rabu, 20 Desember malam.
Bagi Anies, JK adalah tokoh negara yang memiliki pengalaman luas di bidang pemerintahan, perekonomian, dan dunia usaha.
Dengan demikian, Anies mengklaim dukungan politik yang diberikan JK padanya merupakan bukti bahwa pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan tersebut berniat memajukan Indonesia secara serius.
"Dukungan ini menguatkan pesan kami bahwa kami serius jalani amanat sebagai calon presiden dan wakil presiden. Keseriusan itu diwujudkan dengan apa? Diwujudkan dengan rencana dalam visi misi, dan mudah mudahan kalau semua baca, tahu ini solid," urai Anies.
"Dukungan dari pak JK ini sebuah amanat besar dan kami harap insyallah punya dampak yang lebih besar pula dalam proses kampanye ke depan," tambahnya.
Dalam acara relawan AMIN di Makassar, Sulawesi Selatan, JK mengaku dirinya turut hadir untuk menegaskan dukungannya kepada Anies, setelah ia kerap ditanya oleh sejumlah pihak tentang dukungan politiknya.
"Saya datang dan ditanya apa sikap bapak di Makassar ini? Saya betul-betul menyampaikan sikap saya. Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," ungkap JK pada Selasa, 19 Desember.
JK menegaskan dirinya mendukung Anies dalam kontestasi politik ini secara individu. Sebab, sebagai Ketua PMI Pusat, JK tak bisa secara aktif mendukung salah satu capres-cawapres.
"Saya datang ke sini untuk objektif menyampaikan apa pilihan pribadi saya karena saya tentu punya batasan-batasan," ujar JK.
Sementara itu, Juru Bicara JK, Husain Abdullah menjelaskan, JK mengumumkan sikap politiknya karena merasa perlu menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak keliru dalam menentukan pilihan di kontestasi Pilpres 2024.
"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa 19, Desember di Makassar, M. Jusuf Kalla menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," kata Husain kepada wartawan.
Baca juga:
Selama ini, JK masih belum secara terbuka mengungkapkan arah dukungannya. Mengingat, JK mengemban sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat.
"Selama ini ia menyampaikan dirinya netral, tetapi sebagai warga negara Pak JK tentunya memiliki pilihan politik. Berdasarkan track record Anies Baswedan yang ia ketahui, Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," urai Husain.