Mahfud Yakin PPP Bisa Kembali Berjaya karena Punya Sejarah Panjang
JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md meyakini bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapat kembali berjaya.
"Saya baru saja konsolidasi dengan PPP Jawa Barat sebagai salah satu partai pengusung Ganjar-Mahfud. Saya sangat yakin PPP bisa merebut kejayaannya kembali," kata Mahfud dikutip dari Antara, Minggu.
Ia mengatakan PPP dapat kembali menjadi partai besar sebab mempunyai sejarah panjang terutama terhadap gerakan Islam dan Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa PPP mewarisi sejarah panjang perjuangan umat Islam yang tidak terputus. Misalnya, kata dia, dimulai dari gerakan Islam pertama di era Indonesia modern yang dimotori Tjokroaminoto, lahirnya Masyumi, hingga tahun 1971 menjadi Parmusi (Partai Muslimin Indonesia).
"Lalu Parmusi, (partai) NU (Nadhlatul Ulama), PERTI (Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah), PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia) bergabung menjadi PPP tahun 1973. Ini warisan nasionalisme Islam awal abad 20 yang harus terus dijaga," kata Mahfud kepada kader PPP di Restoran Pandan Wangi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/12).
Sementara itu, menurut dia, PPP merupakan partai yang cukup kuat di Jawa Barat. Oleh sebab itu, ia juga meyakini bahwa PPP dapat merebut kantong suara dengan penuh idealisme dan kejujuran.
Walaupun demikian, ia tetap memompa semangat para kader PPP dengan menceritakan kisah pejuang Islam Thariq bin Ziyad yang dengan 7.000 tentara bisa menaklukkan 300.000 tentara Romawi di Andalusia. Berkat keberanian dan semangat Thariq, lanjut dia, Islam berjaya di Eropa hingga 800 tahun lamanya.
"Ikuti semangat Thoriq bin Ziyad, hanya membawa 7.000 orang tetapi mengalahkan ratusan ribu orang tentara Romawi. Thoriq amat sabar, gigih dan penuh semangat," ujarnya.
Baca juga:
"Saya yakin pasukan PPP Jawa Barat bisa menjadi pasukan Thoriq bin Ziyad untuk menyapu kantong suara, sehingga PPP bisa besar dan berjaya kembali," lanjut Mahfud.
PPP adalah salah satu partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Dalam Pemilu 2019, PPP meraih 6,3 juta suara atau 4,52 persen perolehan suara sah dan memperoleh 19 kursi di DPR.
Pemilu Anggota Legislatif 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni (sesuai nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Ummat.
Selain itu, Pemilu Anggota Legislatif 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Pemungutan suara Pemilu Anggota Legislatif 2024 dilakukan serentak dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 pada tanggal 14 Februari 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sedangkan jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.