Tarif Tol Pipa Cisem I Belum Ditentukan
JAKARTA - Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Laode Sulaeman mengatakan hingga saat ini biaya angkut atau toll fee pipa Cisem I belum ditentukan.
Laode menyebut taruif tersbeut masih dibahas oleh badan Pengatur Hulu Migas (BPH Migas) dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
"Masih dibahas sama PGN karena yang ditawarkan kemarin itu kan pada saat lelang itu masih perlu dinegosiasikan lagi disesuaikan dengan volume yang dialirkan," ujarnya kepada media saat ditemui di gedung Kementerian ESDM, Kamis, 14 Desember.
Laode menyebut, pada dasarnya toll fee Pipa Cisem I telah ditentukan sesuai dengan volume gas yang dialirkan pada masa uji kelayakan, namun pada pelaksanaannya permintaan gas yang masuk tidak sesuai dengan volume yang dialirkan sehingga masih ada penyesuaian harga.
Asal tahu saja pengaliran gas dari pipa Cisem-1 menyasar Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
"Kan waktu feasible study pipa itu demadnnya kelihatannya ada banyaklah. Begitu baru mau dioperasikan Batang kan itu terlambat itu harusnya itu industrinya sudah banyak yang selesai sekarang saja banyak yang belum selesai. Ini memengaruhi volume yang akan dialirkan kan, nah akhirnya ini memengaruhi volume ini, dihitung ulang lah dulu seperti apa," beber Laode.
Padahal sebelum lelang, toll fee telah disepakati sebesar 0,31 dolar AS per MMBTU.
Baca juga:
"Secara finalnya belum bisa disampaiakn toll feenya. Angka yang pernah dirilis itu pada saat badan usaha itu berkompetisi (dilelang)," imbuh dia.
Laode menyebut, tarif angkut gas tersebut baru akan diketahui pada tahun 2024 pada saat gas telah dialirkan yang akan dialkukan pada akhir bulan Desember 2023.
Adapun 14 tenant industri di KITB Fase I ditargetkan baru selesai di tahun 2024.
"Perhitungan tol feenya itu akan bisa dilihat ketahuan di 2024 kira-kira industri yang baru running. Ini kan baru di Kendal nanti kalau sudah running di Batang baru bisa dapat gambaran yang lebih pasti," pungkas Laode.