Erdogan Serukan PBB Direformasi Setelah AS Veto Gencatan Senjata di Gaza
ISTAMBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu kembali mengulangi seruannya untuk mereformasi Dewan Keamanan PBB menyusul veto yang dilakukan Amerika Serikat terharap resolusi menyerukan gencatan senjata segera.
"Akibat veto AS, tidak ada kesepakatan yang dicapai. Sangat penting bagi Dewan Keamanan PBB untuk direformasi," kata Erdogan dalam pidatonya pada acara Hari Hak Asasi Manusia Sedunia di Istanbul.
Erdogan pun mengatakan bahwa tak ada lagi yang bisa diharapkan dari Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri perang di Gaza,
“Kami tidak lagi memiliki harapan atau keyakinan pada Dewan Keamanan PBB. Sejak 7 Oktober, Dewan Keamanan PBB, yang misinya adalah menciptakan perdamaian global, telah berubah menjadi pelindung Israel," tambahnya, seperti dikutip Antara dari Anadolu.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan sepekan dengan kelompok Palestina Hamas berakhir.
Baca juga:
- Israel Ingin Buru Militan Hamas hingga ke Turki, Presiden Erdogan: Mereka akan Menanggung Akibat yang Sangat Berat
- Turki Tegas Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza, Presiden Erdogan: Tidak Menghormati Palestina
- Tekankan Kekejaman di Gaza Harus Dicegah, Presiden Erdogan: Kejahatan Israel Tidak Boleh Dibiarkan
Sekitar 17.700 warga Palestina di Gaza meninggal dunia dalam serangan udara dan darat Israel sejak 7 Oktober 2023.
Erdogan menekankan bahwa pemerintah Israel, yang didukung penuh oleh negara-negara Barat, telah melakukan kekejaman dan pembantaian di Gaza yang mempermalukan umat manusia secara keseluruhan.
“Para pembantai Gaza” harus bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan, kata Erdogan.
“Penindasan, kebrutalan, dan barbarisme yang dialami di wilayah pendudukan Palestina harus dipertanyakan, baik dari segi hati nurani manusia maupun di hadapan hukum,” tambah Erdogan.
Ia mengatakan dunia yang adil mungkin tercipta, tetapi tidak dengan AS karena mereka memihak Israel.
Lebih lanjut Erdogan mengatakan bahwa Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB secara terang-terangan telah dilanggar di Gaza dan wilayah-wilayah pendudukan Palestina.
“Kami memandang deklarasi ini sebagai landasan perjuangan hidup umat manusia yang bermartabat, meski belum mampu mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia. Kami percaya bahwa deklarasi ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan kesadaran global mengenai perlindungan dan peningkatan hak asasi manusia,” lanjut Erdogan.