Prinsip Wabi-sabi, Cara Indah Menata Ruangan dalam Ketidaksempurnaan

JAKARTA – Wabi-sabi adalah sebuah prinsip atau bisa juga disebut filosofi yang berasal dari ajaran Zen di Jepang. Prinsip wabi-sabi berdasar pada konsep ketidaksempurnaan untuk memperoleh keindahan ruangan.

Tak hanya dipraktikkan dalam mengatur ruangan, wabi-sabi juga mendasari tradisi minum teh, ikebana atau seni merangkai bunga, dan sastra haiku.

Untuk menata ruangan agar terlihat indah meski dalam ketidaksempurnaan, Anda dapat mempraktikkan 5 prinsip wabi-sabi di bawah ini.

Kesadaran menerima kekurangan

Berdasarkan arti kata, wabi berarti kesadaran untuk menemukan kecukupan dalam kekurangan. Sedangkan sabi bermakna kepuasan terhadap keindahan. Melansir Nomura Art, Rabu, 17, Februari, kedua kata tersebut mengacu pada kesederhanaan dan ketenangan.

Asimetri, ketidakteraturan, dan kesederhanaan

Penerapan wabi-sabi dalam mengatur ruang hunian bisa memakai prinsip asimetri, ketidakteraturan, dan kesederhanaan. Dalam bahasa Jepang, prinsip fukinsei meliputi pengaturan yang tidak simetris, tidak teratur, dan tidak sempurna.

Misalnya, Anda dapat memilih warna sofa kontras dengan warna cat dinding. Contohnya lagi, Anda dapat menyatukan furnitur vintage yang tidak satu era atau berbeda warna.

Untuk mempraktikkan kesederhaan dalam menata ruangan, Anda dapat berpegang pada prinsip kanso. Sebab kompleksitas kehidupan menurut Zen dirasa dangkal, maka hidup itu sesungguhnya sederhana. Artinya, Anda tak perlu memperumit pikiran dalam menata ruangan di rumah.

Prinsip wabi-sabi juga menghargai keindahan yang asimetris. Jika Anda menyukai satu bentuk furnitur, meski tak satu tema dengan konsep bangunan rumah tetap bisa dipakai.

Mengutamakan kealamian atau shizen

Prinsip selanjutnya, bahan alami diaggap sebagai sesuatu yang berkualitas dalam wabi-sabi. Dalam mempraktikkan ini, misalnya rumh belum jadi seluruhnya atau dinding masih batu bata, tetap dapat terlihat indah dengan dipadukan furnitur berbahan kayu.

Ilustrasi ruangan dengan unsur-unsur alami (Unsplash/Im3rd Media)

Tidak terobsesi pada konsep bangunan tertentu

Untuk mendapatkan hunian yang tenang dan indah, berdasarkan prinsip wabi-sabi tidak perlu terobsesi pada konsep bangunan tertentu. Bahkan, Anda bisa menciptakan konsep hunian yang autentik berdasarkan sense personal.

Unsur-unsur seimbang

Prinsip terakhir dalam konsep wabi-sabi berkaitan dengan poin ketiga, yaitu unsur-unsur alami. Misalnya mengukur sirkulasi udara yang baik, pencahayaan yang seimbang, dan tumbuhan sebagai hiasan.

Warna-warna alam seperti hijau, abu-abu, kuning, biru, dan oranye juga dapat membuat ruang hunian Anda lebih terasa nyaman.

Tertarik menata rumah Anda dengan konsep wabi-sabi? Anda cukup mengidentifikasi apa saja yang mengandung kesederhanaan, keindahan, serta tidak rumit untuk mengejar kesepurnaan.