Tinjau Bendungan Mbay, Jokowi Harap Bisa Tingkatkan Produksi Beras di Nagekeo NTT

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 5 Desember.

Presiden Jokowi minta agar pembangunan Bendungan Mbay dapat dioptimalkan fungsinya untuk menyuplai air irigasi pada lahan pertanian di Kabupaten Nagekeo seluas 4.200 hektare beserta potensi pengembangannya seluas 1.900 hektare.

"Kami harapkan dengan selesainya Bendungan Mbay ini, produksi beras di Kabupaten Nagekeo bisa meningkat sampai 250 persen," kata Jokowi dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Desember.

Jokowi menilai, pembangunan bendungan beserta irigasi yang masif dibangun selama ini dalam rangka strategi besar pemerintah mencapai ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional.

"Pembangunan bendungan telah memasuki tahap breakthrough terowongan pengelak dengan progres konstruksi 27 persen," ujarnya.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

"Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun menggunakan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," tuturnya.

Pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui 2 paket pekerjaan dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun. Paket 1 dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk-Bumi Indah (KSO), sedangkan Paket 2 oleh PT Brantas Abipraya.

Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Kabupaten Nagekeo.

Bendungan ini juga memiliki manfaat lain untuk mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter per detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283 meter kubik per detik.

Nantinya, pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air berupa bendungan yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi NTT.

Adapun bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa. Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta meter kubik, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri hingga 6.100 hektare.