Gempa Malang, Subduksi Lempeng Indo-Australia Picu Gempa M 5,2 di Samudera Hindia
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia memicu gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,2 di wilayah Samudera Hindia selatan Malang, Jawa Timur.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dilansir ANTARA, Sabtu, 2 Desember.
Ia mengemukakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,05 lintang selatan dan 112,47 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 215 km arah barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 47 km.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan naik (thrust).
Dia mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 12.37.31 WIB itu berdampak dan dirasakan di daerah Malang dan Lumajang dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Baca juga:
Daryono mengatakan hingga pukul 13.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.