Riset EF EPI, Kemahiran Berbahasa Inggris di Indonesia Masih Rendah
JAKARTA - Berdasarkan riset EF EPI 2023, Indonesia saat ini berada di peringkat 79 dari 113 negara dengan tingkat kemahiran bahasa Inggris yang masih di kategori rendah.
Dengan skor 469, Indonesia berupaya untuk memperbaiki kemampuan bahasa Inggrisnya agar dapat bersaing lebih baik di tingkat global.
"Data menunjukkan bahwa Jawa menjadi wilayah dengan kecakapan tertinggi sementara Papua menunjukkan kecakapan paling rendah. Jakarta dan Surabaya muncul sebagai kota dengan kecakapan bahasa Inggris paling tinggi," EF Director of Academic Affairs Emma Walton, Senin 27 November.
Kata dia, Indonesia, dalam persiapan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas, telah mengidentifikasi kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu kunci penting yang akan membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih cemerlang.
Dalam konteks nasional, langkah positif telah diambil oleh pemerintah Indonesia, dengan peningkatan anggaran pendidikan hampir 20 persen dalam anggaran nasional tahun 2024.
Dukungan ini mencakup infrastruktur sekolah, beasiswa, peningkatan kualitas lembaga pendidikan tinggi, dan penguatan riset dan inovasi. Kemahiran bahasa Inggris dianggap sebagai elemen krusial dalam persiapan menghadapi Era Emas Indonesia pada tahun 2045.
Emma menyajikan serangkaian rekomendasi berdasarkan temuan EF EPI. Untuk perusahaan, dia menyarankan penetapan tujuan realistis, pengujian anggota tenaga kerja, dan pelatihan karyawan sesuai dengan kebutuhan.
Bagi pemerintah, Emma Walton menekankan perlunya menetapkan tingkat kemahiran minimal untuk pengajar bahasa Inggris, serta memberikan akses kepada orang dewasa untuk program pembelajaran.
Dalam konteks ini, pendidikan berperan sebagai pembawa nilai dan pemahaman, bukan sebagai alat untuk menggantikan nilai-nilai budaya lokal.
Emma menilai, kemampuan berbahasa Inggris memiliki dampak langsung pada daya saing ekonomi, perkembangan sosial, dan inovasi.
Negara-negara dengan tingkat kemampuan bahasa Inggris yang lebih tinggi cenderung memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi, kualitas hidup yang lebih baik, dan investasi dalam riset dan pengembangan.
Dalam beberapa dekade terakhir, korelasi yang konsisten ditemukan antara kemampuan bahasa Inggris dan indikator ekonomi seperti Produk Domestik Bruto.
Baca juga:
- Jokowi: Perang dan Pembantaian di Era Modern Tidak Masuk Nalar
- Eksklusif, Begini Pandangan Syarief Hasan Soal Dinasti Politik di Indonesia
- Terjual Lebih 17 Miliar Rupiah dalam Lelang, Apa Istimewanya BMW 3.0 CSL?
- Preview Argentina U-17 vs Jerman U-17: Albiceleste Diunggulkan Untuk dapat Tiket Final Perdana, Der Panzer Berharap Kedua Kalinya
Bahasa Inggris telah menjadi keterampilan fundamental dalam membentuk tenaga kerja modern, memfasilitasi perdagangan internasional, dan meningkatkan daya saing.
"Pemerintah, akan menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Indonesia di masa depan. Kemampuan bahasa Inggris memainkan peran krusial dalam daya saing ekonomi, mobilitas sosial, dan inovasi global," tambah Emma Walton