5 KB yang Aman untuk Penderita Hipertensi, Jangan Asal Pakai untuk Mencegah Kehamilan
YOGYAKARTA - Penderita tekana darah tinggi atau hipertensi perlu pilih-pilih atau mempertimbangkan saat akan menjalani program keluarga berencana (KB). Tidak semua jenis pil KB bebas digunakan oleh penderita darah tinggi karena jika tidak cocok justru akan menimbulkan masalah kesehatan. Lantas apa KB yang aman untuk penderita hipertensi?
Keluarga yang ingin menjalani program keluarga berencana perlu mengingat bahwa riwayat kesehatan berperan penting dalam kelancaran program KB. Penderita hipertensi perlu lebih berhati-hati dalam memiliki metode KB yang tepat. Itulah mengalami pemilihan alat kontrasepsi harus disesuaikan dengan gaya hidup dan kondisi tubuh.
Ada beberapa jenis kontrasepsi yang bisa digunakan oleh tiap keluarga. Oleh karena itu, bagi Anda yang mengalami tekanan darah tinggi, ketahui program KB yang aman untuk penderita hipertensi.
Program KB yang Aman untuk Penderita Hipertensi
Penderita hipertensi perlu tahu cara menentukan alat kontrasepsi yang cocok atau tepat. Meski tidak semua metode kontrasepsi bisa digunakan secara bebas oleh penderita hipertensi, berikut ini KB yang aman bagi pengidap tekanan darah tinggi:
KB Implan
KB implan bagi penderita darah tinggi kerap dipilih untuk program mencegah kehamilan. KB jenis ini menggunakan sebuah batang berukuran kecil yang disuntikkan oleh tenaga medis ke lengan pasien. KB implan mampu bertahan selama 3-5 tahun, tergantung jenis yang digunakan.
Cara kerja program KB ini yakni dengan melepaskan sejenis progestin (bukan estrogen) dan mencegah terjadinya ovulasi. KB jenis ini cukup populer dan banyak dipilih kaum wanita karena memiliki efektivitas mencapai 99%.
Pil Laktasi
Pil KB atau pil laktasi mengandung hormon progesteron yang aman digunakan bagi para penderita hipertensi. Salah satu produk pil laktasi yang banyak dan umum dipakai di Indonesia adalah pil KB Andalan Laktasi. Pil KB ini berisi 28 butir yang setiap pilnya mengandung 0,5 mg Linestrenol/hormon progesteron.
Pil KB ini menjadi pilihan banyak orang karena memberikan efektivitas mencapai 91% untuk mencegah kehamilan bagi suami istri. Namun penderita hipertensi perlu memilih pil KB dengan dosis yang tepat agar tidak menimbulkan dampak berlebihan. Sebab penggunaan KB ini secara berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah lebih tinggi.
Suntikan KB 3 Bulan
Suntik KB 3 bulan juga menjadi program yang cocok bagi para penderita hipertensi. Program KB ini umumnya mengandung hormon progesteron dengan efektivitas hampir 99% Namun penggunaan KB ini tidak dianjurkan jika sedang dalam tekanan darah tinggi di angka tertentu, yakni tekanan darah sistolik lebih dari 160 dan darah diastolik lebih dari 100.
IUD
IUD adalah program KB yang cocok digunakan oleh penderita hipertensi. KB ini memiliki bentuk T dan disisipkan ke dalam rahim. Metode ini banyak dipilih karena dinilai memberikan efektivitas hingga 99%.
IUD dapat bertahan selama 10 tahun pada sebagian wanita. Alat KB ini dinilai sebagai kontrasepsi yang bebas hormon dan lebih cocok bagi penderita darah tinggi tanpa mencemaskan risiko penyakit lainnya.
Baca juga:
- Ortu Harus Tahu, Anak-Anak yang Kurang Bermain Meningkatkan Kecemasan dan Depresi
- Mengaku Sedang Semangat Olahraga, Intip 7 Potret Cantik Anya Geraldine
- Lebih dari Rangsangan Fisik, Begini Teknik Meningkatkan Kenikmatan Seksual Menurut Penelitian
- Menurut Sains, Begini 7 Cara Menurunkan Berat Badan yang Sehat dan Efektif
Kondom
Kondom merupakan pilihan alat kontrasepsi yang bebas hormon yang umum dipakai oleh para pria dan wanita. Metode ini termasuk alat kontrasepsi yang dapat melindungi dari infeksi menular seksual (IMS). Alat kontrasepsi jenis ini banyak diminati karena bisa dibeli dengan mudah di apotek maupun minimarket.
Namun pemakaian kondom perlu diperhatikan agar tidak kecolongan atau untuk mencegah kehamilan supaya tidak terjadi. Saat memakai alat kontrasepsi ini, hindari menggunakan pelumas berbahan kimia.
Demikianlah beberapa program KB yang aman bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penderita hipertensi dapat memilih salah satu dari jenis KB di atas menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Pemilihan KB harus dilakukan secara tepat, sebab jika salah maka akan menyebabkan dampak berbahaya bagi kesehatan.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan berita terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.