Khofifah Tinjau Longsor Nganjuk, Bupati Janji Pencarian Korban Selama 14 Hari
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Pemkab Nganjuk memberikan edukasi kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Tujuannya untuk mengantisipasi longsor susulan.
"Pemkab Nganjuk harus banyak mengedukasi warganya, dan meningkatkan kewaspadaannya jika sewaktu-waktu terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi," kata Khofifah, saat meninjau lokasi bencana di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Senin, 15 Februari.
Khofifah berharap daerah yang berada di sekitar lempengan yang berpotensi kerentanan lahan longsor perlu diwaspadai. Mengingat lahan yang longsor ini adalah milik Perhutani, sehingga Bupati Nganjuk dapat mengkordinasikan untuk menyiapkan relokasi lahan terdekat yang aman.
Tak hanya itu, adanya retakan tanah yang berpotensi terjadinya longsor harus diberi tanda atau warning. Termasuk mengajak warga mengambil langkah evakuasi diri.
"Kita tidak bisa menduga ternyata hujan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah ini dan akhirnya terjadi longsor. Kita semua menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dari bencana longsor ini. Kita doakan agar warga yang telah meninggal seluruh amalnya diterima oleh Allah SWT dan seluruh khilafnya diampuni," ujarnya.
Baca juga:
- 5 Korban Longsor Nganjuk Ditemukan Meninggal, 2 di Antaranya Ibu dan Anak
- Guru Posting Gaji Rp700 Ribu untuk 4 Bulan di Medsos Dipecat, Gubernur Sulsel: Guru itu 5 Tahun Tak Aktif
- BKD Sulsel Telusuri Guru Honorer Dipecat karena Posting Gaji Rp700 Ribu di Medsos
- Irjen Napoleon Dituntut 3 Tahun Penjara Kasus Suap Red Notice Joko Tjandra
Khofifah memastikan proses pencarian korban longsor terus dilakukan sampai ditemukan seluruh korban yang tertimbun. Untuk mempercepat pencarian, pihaknya meminta kepolisian menerjunkan anjing pelacak.
"Saya telah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan ternyata sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi," ungkapnya.
Menurut Khofifah, lokasi bencana di Nganjuk cukup curam. Kondisi tebing mengharuskan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.
"Utamanya alat berat dan juga dipersiapkan jalan-jalan atau akses lainnya, sehingga dapat mencapai titik tertentu agar dapat mencapai titik perkiraan korban," ujarnya.
Bupati Nganjuk Novi Rahman mengatakan, sampai saat ini proses evakuasi terus dilakukan. Berdasarkan update Posko Lapangan warga yang menjadi korban sebanyak 21 orang.
Dirinya berjanji, proses evakuasi korban akan terus dilakukan sampai 14 hari mendatang. Kemudian melakukan pembersihan puing-puing dan menyiapkan relokasi bagi masyarakat yang terdampak longsor.
"Sampai saat ini, telah ditemukan 14 korban longsor. Dua orang ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan 12 di antaranya dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.