Pembantu Tewas Diterkam Harimau Sempat Mengeluh Terkait Pekerjaan
SAMARINDA - Seorang pembantu rumah tangga di Kota Samarinda, Kalimantan Timur bernama Suprianda (27) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kandang harimau peliharaan majikannya pada Sabtu kemarin.
Polisi pun mendalami dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan saat ini polisi menetapkan pemilik rumah atau majikan Suprianda sebagai tersangka.
Dalam rekaman video amatir warga, terlihat saat istri dan keluarga korban menangis histeris melihat Suprianda tak bernyawa dengan kondisi yang mengenaskan.
Di tengah luapan kesedihan yang mendalam, keluarga korban sempat berteriak beberapa kali meminta pertanggung jawaban dari majikan korban.
Salah satu keluarga korban bernama Hanifah dalam pemeriksaan polisi mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat mengeluh tentang pekerjaannya yang berbahaya kepada pihak keluarga. Pasalnya korban sudah kerap mengalami luka-luka akibat diserang harimau peliharaan majikannya itu, tetapi tidak dihiraukan oleh sang majikan.
“Bosnya tidak percaya kalau harimau itu mencakar atau menggigit, kecuali ada bukti benar itu dilakukan harimau,” kata Hanifah dalam pemeriksaan polisi, Minggu 19 November.
Korban juga sempat meminta untuk berhenti bekerja, tetapi permohonannya itu ditolak oleh sang majikan.
"Sebelumnya memang sudah sempat mau berhenti, tetapi tidak diizinkan. Mungkin karena mencari penggantinya susah," kata Hanifah.
Baca juga:
- Dinilai Amoral, Kepsek SD di Rejang Lebong yang jadi Korban Pemerasan Pacar Lewat VCS Bakal Disanksi
- Bank Indonesia dan Bank Sentral Singapura Sepakat Jalin Kerjasama Pembayaran QR Antarnegara
- Starship Milik SpaceX Gagal dalam Uji Coba Kedua, Pecah di Udara setelah Roket Super Heavy Meledak
- Ekspedisi Kreasi Bagasi, Fourtwnty, dan Ruth Marbun
Suprianda diduga meninggal dunia sejak pukul 11.00 Wita. Korban kemungkinan diterkam harimau saat berada di luar kandang, kemudian diseret ke dalam kandang.
“Perkiraan tadi katanya meninggal jam 11, karena kan dihubungi bosnya dia lama enggak keluar dari kandang. Jadi bosnya hubungi pembantunya disuruh cek bagaimana kondisinya Sur (korban) ke kandang," ungkap Hanifah.