SKK Migas dan Harpindo Mutra Kharisma Tajak Sumur Eksplorasi Sugih-1 di Lampung Tengah

JAKARTA - Sebagai upaya memenuhi kebutuhan energi nasional, PT. Harpindo Mitra Kharisma yang berkontrak dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) melakukan tajak Sumur Eksplorasi Sugih-1.

Sumur Sugih-1 terletak di Wilayah Kerja Lampung III, tepatnya di Desa Tanjung Ratu Ilir, Kecamatan Way Pengubuan, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Anggono Mahendrawan mengatakan, sumur eksplorasi tersebut akan dibor dengan desain lubang vertikal menggunakan Rig Elang #01 (550 HP) dengan rencana kedalaman akhir sumur di 920 mTVDKB. Pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan migas yang terdapat pada formasi Lahat dan Talang Akar.

Anggono mengatakan, kegiatan pengeboran sumur eksplorasi di Lampung memiliki makna yang strategis, tidak hanya dalam rangka mencari sumber daya migas di provinsi ini.

Namun, lebih dari itu, keberhasilan penemuan cadangan migas di Lampung akan membuka penemuan-penemuan migas di luar provinsi Jambi dan Sumatera Selatan yang selama ini menjadi tulang punggung produksi migas di Sumbagsel.

“Ini akan memperkuat ketahanan energi dan pasokan untuk industri," ujar Anggono, Jumat, 17 November.

Ia berharap, dengan tajak sumur ini dapat ditemukan cadangan hidrokarbon di wilayah ini, sehingga ke depannya dapat menjadi salah satu sumber pembangunan di daerah Lampung Tengah, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), menciptakan multiplier effect bagi masyarakat dan lapangan kerja,

Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyampaikan, SKK Migas terus mendorong pelaksanaan pengeboran eksplorasi yang masif, termasuk di daerah potensial yang selama ini belum banyak di lirik, yaitu Lampung.

Dia menjelaskan, di tengah kebutuhan migas yang terus meningkat, maka untuk menjaga keberlanjutan industri hulu migas, selain upaya meningkatkan produksi dari cadangan existing, maka penemuan cadangan migas yang baru menjadi sangat penting agar industri ini dapat terus memberikan dukungan bagi pembangunan nasional dan daerah.

“Untuk tahun 2023 ditargetkan program pemboran eksplorasi terus meningkat dibandingkan dengan realisasi pemboran eksplorasi tahun 2022 yang mencapai 30 sumur. Hingga Oktober 2023, realisasi pengeboran sumur eksplorasi sudah mencapai 29 sumur atau sudah hampir menyampai realisasi program serupa di tahun 2022. Oleh karenanya, kami optimis realisasi pemboran sumur eksplorasi 2023 akan lebih tinggi dari tahun lalu”, terangnya.

Dari 29 sumur eksplorasi yang sudah ditajak, sebanyak sembilan memberikan penemuan cadangan hidrokarbon, dengan total sumberdaya yang ditemukan sekitar 430 million barel of oil equivalent (MMBOE), sebanyak 14 sumur masih proses pemboran dan sisanya adalah sumur dry.

“Melihat perkembangan yang ada, kami optimis penemuan cadangan hidrokarbon tahun ini akan lebih besar dibandingkan tahun 2022. Secara jangka panjang penemuan cadangan baru akan menjadi tulang punggung bagi upaya mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)”, tegas Hudi.