Universitas Georgetown Bakal Buka Cabang di Indonesia, Kemendikbudristek Bicara Penyelamatan Devisa
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) buka suara terkait informasi Universitas Georgetown di Amerika Serikat (AS) bakal membuka cabangnya di Indonesia dalam waktu dekat.
"Georgetown University ini sudah satu tahun berkomunikasi dengan kami, universitas ini merupakan tempat lahirnya pemimpin di banyak negara karena disana sangat kuat pendidikan governance policy-nya," kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Prof Nizam saat ditemui di Jakarta, Kamis 16 November.
Nizam mengatakan kerja sama ini merupakan upaya pemerintah dalam menghadirkan pendidikan kelas dunia di Indonesia, agar pendidikan di Indonesia juga dapat terhubung dengan pendidikan berstandar Internasional.
Tidak hanya Universitas Georgetown, ia juga menyebutkan sejumlah universitas internasional lainnya seperti Universitas Monash, Deakin, Lancaster dan beberapa universitas internasional lainnya akan membuka cabangnya di Indonesia.
Upaya tersebut, sambungnya, dapat mencegah Indonesia "kehilangan" devisanya yang diakibatkan oleh banyaknya pelajar Indonesia yang menimba ilmu di luar negeri.
"Mahasiswa kita di luar negeri itu ratusan ribu. Loss devisa kita tinggi sekali. Karena itu kita hadirkan perguruan tinggi kelas dunia ke Indonesia," ujarnya.
Terkait jenis program studi yang ditawarkan, Nizam menyebutkan pihaknya hanya akan mengizinkan program studi yang terbaik dari Universitas Georgetown, seperti program studi tentang ilmu kebijakan pemerintahan dan politik.
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan lokasi yang dipilih kemungkinan besar berada di sekitar wilayah DKI Jakarta, karena terkait dengan program studi yang ditawarkan. Meski demikian, opsi membuka cabang di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah ditawarkan kepada pihak Universitas Georgetown.
Baca juga:
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berkunjung dan berpidato di Universitas Georgetown, AS (13/11). Presiden Jokowi juga telah menyetujui terkait rencana pembukaan kampus tersebut di Indonesia.
“Semoga tidak mundur," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan pendidikan adalah salah satu prioritas Indonesia karena pada tahun 2030-an, Indonesia akan mengalami bonus demografi sehingga kualitas sumber daya manusia menjadi faktor penentu.
"Saya harap nanti lulusan Georgetown Uni Indonesia juga kelak bisa menjadi presiden seperti Mr Bill Clinton (alumnus Universitas Georgetown),” tutur Presiden Jokowi.