16 Orang Masih Dicari Akibat Banjir dan Longsor di Nganjuk
SURABAYA - Bencana banjir dan longsor terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Belasan orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
"Ada sekitar 16 orang sampai saat ini belum ditemukan, masih dalam proses pencarian. Kemudian ada 14 orang telah dievakuasi dengan luka-luka ringan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nurseno, Senin, 15 Februari.
Tiga kecamatan yang dilanda banjir yakni Kecamatan Berbek, Kecamatan Nganjuk, dan Kecamatan Loceret.
Ketinggian air di Kecamatan Berbek bahkan sampai 2,5 meter. Sedangkan bencana tanah longsor terjadi di Selopuro, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
"Mudah-mudahan petugas bisa segera menemukan mereka yang hilang," katanya.
Baca juga:
- Vaksinasi Tahap Kedua Segera Dimulai, Ini Daftar Kelompok Penerimanya
- Rumah Sakit di Prancis Bersiap Antisipasi Lonjakan Kasus Infeksi Varian Baru Virus Corona
- Dino Patti Djalal Klaim Punya Tiga Bukti Keterlibatan Fredy Kusnadi di Sindikat Mafia Tanah
- Pemerintah Subsidi KAI Rp. 3,4 Triliun, Paling Banyak Dinikmati Penumpang KRL Jabodetabek
BPBD Jatim telah mengirimkan dukungan personel TRC serta peralatan dan logistik Bencana Alam Nganjuk. Yakni, satu set Alkom, saty unit perahu karet dan 4 set APD. Sementara, Dinsos Jatim telah mengirimkan Bantuan Logistik Bencana Alam Nganjuk berupa makanan anak 200 paket, matras 200 lembar, kasur 200 lembar, kids ware 50 paket, makanan siap saji 120 paket, selimut 50 lembar.
"BPBD Jatim juga telah engirimkan Tim II untuk dukungan penanganan tanah longsor di Ngetos, dengan membawa peralatan dan logistik berupa 4 set APD, 1 unit Alkon, 120 paket lauk pauk dan 120 paket tambahan gizi," katanya.