248 UMKM Binaan Telkom Dapat Sertifikasi Halal dari Surveyor Indonesia
JAKARTA - PT Surveyor Indonesia (PTSI) menyelesaikan sertifikasi halal terhadap 248 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Program sertifikasi halal gratis ini dijalankan Telkom melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Direktur Komersial PTSI, Saifuddin Wijaya mengatakan program sertifikasi halal ini dibiayai oleh Telkom. Sehingga, para pelaku UMKM tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sertifikasi halal tersebut.
Lebih lanjut, Saifuddin mengatakan ini menjadi tahun kedua pihaknya mendapat bagian untuk melakukan sertifikasi halal produk-produk dari UMK binaan Telkom. Pada tahuno lalu, ada 249 produk yang disertifikasi.
“Terima kasih untuk Telkom. Tahun lalu 249, sekarang turun satu, 248. Tapi insyaallah ke depan bisa memenuhi target pemerintah,” kata Saifuddin di Graha Surveyor, Jakarta, Selasa, 14 November.
Lebih lanjut, Saifuddin mengatakan, secara keseluruhan ada 62.000 mitra UMK binaan Rumah UMKM Telkom yang tersebar di Indonesia yang diseleksi oleh Rumah BUMN Telkom. Setelah itu, dilakukan verifikasi halal oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PTSI dan sebanyak 248 UMKM lolos mendapatkan sertifikat halal gratis.
“Ini disisir dari 62.000 itu, kemudian tahun ini adalah 248, itu yang masuk dalam kriteria dan ada target pembiayaan yang dialokasikan. Insyaallah tahun depan bisa lebih besar lagi dan bisa memperbanyak jumlah industri UKM yang bisa disertifikasi halal,” tuturnya.
Saifuddin menjelaskan proses sertifikasi halal ini sudah dimulai sejak Maret 2023 lalu dan rampung pada November 2023. Artinya, prosesnya berjalan selama 8 bulan.
Baca juga:
“Dari Maret 2023 dan selesai kan ada proses sosialisasi awareness-nya bagaimana mengelola konteks kehalalan-nya kemudian diverifikasi, kemudian sampai proses sertifikasi oleh kita kemudian disahkan oleh BPJPH,” ucapnya.
Sementara, Kepala LPH PTSI Afrinal menjelaskan sertifikat halal diterbitkan sebagian besar untuk produk makanan minuman. Namun, kata dia, ada juga produk kosmetika, serta produksi lemak minyak dan emulsi.
“Produknya makanan dan minuman, kosmetika, minuman, perbekalan rumah tangga,” kata Afrinal.