Indo Barometer Sebut Tingkat Keterpilihan Prabowo-Gibran Capai 34,2 Persen
JAKARTA - Hasil survei Indo Barometer menyebutkan bahwa bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran berhasil unggul dalam simulasi pilihan tiga pasangan capres-cawapres dengan tingkat keterpilihan mencapai 34,2 persen.
"Survei kami kali ini menemukan bahwa ketika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Gibran, masih unggul dengan perolehan angka mencapai 34,2 persen,” kata peneliti Indo Barometer Christopher Nugroho di Jakarta, Sabtu.
Christopher menyoroti bahwa keunggulan Prabowo-Gibran sebagai bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden dapat diatribusikan kepada popularitas Prabowo Subianto yang mencapai tingkat yang sangat tinggi, yakni sebesar 98,4 persen.
Menurut dia, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dalam simulasi pilihan tiga pasangan capres dan cawapres.
Dia menjelaskan bahwa hasil survei menunjukkan bahwa responden mempersepsikan Prabowo sebagai sosok berani, mampu memimpin, jujur, berwibawa, dan tegas.
Baca juga:
Sementara itu menurut Christopher, bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud menempati posisi kedua dalam simulasi pilihan tiga pasangan capres dan cawapres dengan tingkat keterpilihan mencapai 26,2 persen.
Ia menyatakan bahwa Ganjar Pranowo mendominasi dalam aspek kecerdasan atau keintelektualan (78,4 persen), perhatian atau kedekatan dengan rakyat (67,4 persen), dan pengalaman (76,6 persen).
Adapun berdasarkan persepsi responden, Ganjar Pranowo dinilai mampu secara efektif mengatasi masalah sosial.
Untuk posisi ketiga berdasarkan data survei dalam simulasi pilihan tiga pasangan capres dan cawapres, diduduki oleh bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin dengan tingkat keterpilihan sebesar 18,3 persen.
Menurut persepsi responden, Anies Baswedan menonjol dengan tingkat yang paling tinggi dalam hal kepatuhan beragama atau keislaman, mencapai 70,4 persen.
Survei Indo Barometer tersebut dilakukan pada 25-31 Oktober 2023, dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Survei tersebut memiliki margin of error sebesar 2,79 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.