Aksi Bela Palestina, Pedagang Atribut Laris Manis
JAKARTA - Aksi bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta menghadirkan berkah tersendiri bagi pedagang atribut Palestina.
Romi misalnya, sebagai pedagang topi desain Palestina ini mengaku telah mengantongi untung yang lumayan sedari padi berjualan.
“Udah laku 200 an topi. Kayanya Rp 1,5 juta,” kata Romi saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 5 November.
Romi mengaku hanya mengambil untung Rp5 ribu dari tiap topi yang dijualnya. Top itu dibanderol Rp25 ribu per satu biji. Rencananya hasil keuntungannya akan didonasikan untuk Palestina.
“Aku rencananya mau aku donasikan ke Palestina. Hitung-hitung amal saya untuk Palestina,” ucapnya.
Aksi bela Palestina berpusat di Monas Jakarta pada Minggu 5 November. Massa peserta ada yang long march hingga ke Bundaran HI kemudian menuju Monas.
Panitia memprediksi 1,4 juta orang memadati kawasan Monas mengikuti aksi bela Palestina.
"Kami mendapat informasi bahwa aksi ini dihadiri 1,4 juta orang. Ini baru yang ada di dalam Monas," kata panitia, di atas panggung aksi bela Palestina di Monas, Jakarta, Minggu, 5 November.
Baca juga:
- Aksi Bela Palestina, Logo McDonalds di Sarinah Ditutup Kain Hitam
- Massa Aksi Bela Palestina Long March Bawa Poster 'Kerjanya Nyerang-nyerang Terus, Diserang Kepanasan'
- Di Depan Massa Aksi Bela Palestina, Menag Minta Masyarakat Salat Gaib untuk Korban di Gaza
- Menlu Sebut 51,5 Ton Bantuan untuk Palestina Juga Berasal dari Masyarakat
Dalam aksi massa ini, turut hadir para menteri, pejabat negara hingga elite politik. Mereka juga melontarkan orasi membela Palestina dari agresi membabibuta Israel ke Gaza.
Adapun di antaranya mereka yang menghadiri aksi ini, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Selain itu, para tokoh lintas agama juga turut hadir dalam aksi yang dikoordinir oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.