Anies ke Massa Aksi Bela Palestina: Kepalkan Tangan, Rekam, Kirimkan kepada Dunia
JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerukan kepada seluruh massa aksi bela Palestina untuk mendokumentasikan seruan dukungannya untuk diunggah dan disebarkan.
Anies meminta atribut syal yang dibawa peserta aksi untuk diikat di pergelangan tangan yang dikepalkan. Kemudian, peserta diminta Anies untuk merekam melalui ponsel masing-masing sambil dirinya berorasi.
Hal ini diungkapkan Anies dalam orasi dari atas panggung di hadapan massa aksi bela Palestina yang memadai kawasan Monumen Nasional.
"Kepalkan tangan dan di sana ada bendera Palestina dan Indonesia. Tangan kiri pegang HP-nya. Nyalakan kameranya. Kita berkumpul di sini karena mengirimkan pesan pada dunia. Bukan berkumpul di sini karena kepentingan kita. Kita ingin dunia melihat bahwa dari sebuah negeri paling timur dikrimkan fajar kebangkitan Palestina," seru Anies, Minggu, 5 November.
Anies menegaskan, permintaan untuk mendokumentasikan seruan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dalam aksi ini memiliki makna bahwa Indonesia menolak penjajahan atas bangsa Israel.
"Saudara-sausarw sekalian, kita mengirimkan pesan ini bukan untuk kita. Kita ingin dunia dengar dari tanah Indonesia kita mengatakan penolakan pada penjahan," ungkap Anies.
"Biarkan suara rakyat yang menyuarai dunia, bukan suara dari mikrofon (yang dipakai Anies) ini. Rekam dengan kamera anda semua. Free, free Palestine! Free, free, Palestine!" lanjut Anies diikuti seruan massa aksi.
Tampak sejumlah tokoh menghadiri kegiatan ini. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Baca juga:
Hadir juga Wakil Ketua MUI Anwar Abbas, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Para tokoh lintas agama juga turut hadir dalam aksi bela Palestina. Aksi ini dikoordinir oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Para menteri hingga pejabat negara turut melontarkan orasi membela Palestina dari penjajahan Israel. Bendera Palestina dan Indonesia berkibar di seluruh penjuru kawasan Monas.