Polri Kirim 26,5 Ton Bantuan Pemerintah ke Palestina
JAKARTA - Polri akan memberangkatkan bantuan untuk warga Palestina yang dilanda perang. Jumlahnya mencapai 26,5 ton terdiri dari tenda, selimut, jaket, dan obat-obatan.
“Polri akan terus berkontribusi untuk mendukung kebijakan pemerintah RI pada misi kemanusiaan untuk rakyat Palestina,” kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 November.
Khrisna kemudian merinci ada tenda peleton 100 unit, selimut 1.000 buah, jaket 1.000 buah, serta alat kesehatan dan obat-obatan yang beratnya mencapai 6 ton yang dikirimkan.
“Pemerintah Indonesia secara keseluruhan memberikan bantuan 51,5 ton. Namun, 26,5 ton dikelola oleh Polri,” ujarnya.
Bantuan itu nantinya akan diberangkatkam dengan pesawat carter yang disiapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Rencananya, Khrisna bersama anggota Polri lainnya akan berangkat juga ke Palestina untuk mengantar langsung.
Pemberangkatan bakal dilaksanakan pada 6 November mendatang sekitar pukul 01.00 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta. “Bapak Kapolri telah menyiapkan penerbangan menggunakan pesawat A330 yang nanti petugasnya dipimpin oleh saya Kadiv Hubinter Polri,” tegas Khrisna.
Jadwal ini sudah diatur dan diharapkan tiba bersamaan dengan dua Pesawat C-130 Hercules bernomor ekor A-1327 dan A-1328 berasal dari Skuadron Udara 31 dan Skuadron Udara 32 TNI AU yang keberangkatannya dilepas hari ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza berupa alat penjernih air minum hingga peralatan medis. Total beratnya mencapai 51,5 ton yang dikirim dua gelombang.
"Barang-barang bantuan yang disalurkan ini disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza, misalnya penjernih air minum yang di sana banyak sekali kesulitan," ujar dia saat konferensi pers di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma dilansir ANTARA, Sabtu, 4 November.
Gelombang pertama bantuan seberat 21 ton lebih dikirim menggunakan dua pesawat, yaitu C-130 Hercules dan A-1328 berasal dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 TNI AU dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Kemudian sisanya diterbangkan dengan pesawat kargo Boeing 737 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.