Jual Emas 19.460 Kg, Antam Raup Laba Bersih Rp2,63 Triliun di Kuartal III-2023
JAKARTA - PT Aneka Tambang (persero) Tbk atau Antam (ANTM) mencatat laba periode berjalan Rp2,85 triliun pada kuartal III-2023. Capaian tersebut naik 8 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,63 triliun.
Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie menyebut kinerja keuangan yang positif juga tercermin dari capaian pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortasi (EBITDA) sebesar Rp5,40 triliun pada kuartal III-2023.
Mengutip Antara, perusahaan berkode saham ANTM itu mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp30,90 triliun selama kuartal III-2023. Adapun kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp26,69 triliun atau setara 86 persen dari total penjualan bersih.
Produk emas menjadi kontributor terbesar dengan proporsi 62 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan sebesar Rp19,29 triliun selama kuartal III-2023.
Selama periode ini, Antam mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang sebesar 908 kg atau 29.193 troy ons, sedangkan penjualan logam emas mencapai 19.460 kg atau 625.654 troy ons.
Selama kuartal III-2023, laba kotor Antam tercatat sebesar Rp6,10 triliun, tumbuh 2 persen (yoy) dibandingkan sebesar Rp5,99 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, laba usaha perseroan tercatat sebesar Rp3,35 triliun pada kuartal III-2023, atau tumbuh 22 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,74 triliun.
Syarif mengatakan faktor pendukung tercapainya pertumbuhan didorong oleh pengelolaan beban usaha tercatat sebesar Rp2,75 triliun pada kuartal III-2023, atau turun 15 persen (yoy) dibandingkan sebesar Rp3,25 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Lanjutnya, penguatan profitabilitas pada kuartal III-2023 juga tercermin pada capaian nilai laba bersih per saham dasar ANTM menjadi Rp118,54 yang tumbuh 8 persen dibandingkan sebesar Rp109,31 per saham dasar.
Baca juga:
Selama kuartal III-2023, perseroan mampu memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian sebesar Rp24,62 triliun, atau tumbuh 9 persen (yoy) dibandingkan sebesar Rp22,57 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, total liabilitas perseroan tercatat senilai Rp10,88 triliun, atau turun 3 persen (yoy) dibandingkan sebesar Rp11,22 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Total aset perseroan mencapai senilai Rp35,50 triliun, atau tumbuh 5 persen (yoy) dibandingkan sebesar Rp33,79 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.