PT Prasetia Dwidharma Pamer Teknologi Lark Super App di Innovatech Marketing Summit dan Junior Chamber International
JAKARTA - PT Prasetia Dwidharma berkesempatan hadir di acara Innovatech Marketing Summit dan Junior Chamber International (JCI) Jayakarta diselenggarakan di Mall Kota Kasablanka, Jakarta pada tanggal 27-28 Oktober 2023.
Dalam gelaran tersebut, PT Prasetia Dwidharma memperkenalkan Lark di acara dengan menghadirkan pembicara Shah Reza Effendi, dan mengatakan bahwa di tahun 2024 nanti dibutuhkan dukungan dari Digital Tools untuk mendukung perusahaan dalam bisnisnya.
"Di tahun 2024, bisnis Anda butuh dukungan secara Digital dan Media Marketing. Hal ini tidak bisa terealisasi tanpa Digital Tools yang bisa mendukung," kata Reza dalam pernyataan yang diterima pada Senin, 30 Oktober.
Lebih lanjut, ia menambahkan dengan LARK Super App, semua bisnis dapat menggunakan fungsi- fungsinya mulai dari creative content, shooting, marketing dan media management, dan back End support untuk membantu dan support digital marketing bisnis.
Baca juga:
- Luncurkan Aplikasi Lark, PT Prasetia Dwidharma Mendukung Transformasi Digital
- Meta Platforms Mengumumkan Rencana Langganan Tanpa Iklan untuk Pengguna di Eropa
- Joe Biden Akan Keluarkan Perintah Eksekutif untuk Atur AI Demi Keamanan dan Perlindungan Konsumen
- CEO Google Kritik Microsoft dalam Pertempuran Antitrust dengan Pemerintah AS
Menurutnya, media dan industri hiburan banyak konten yang dibuat dan diproduksi, tetapi perusahaan media mengalami kesulitan dalam penyimpanan dan pengoperasian konten tersebut, sehingga sulit untuk menemukan dan menggunakan kembali konten di masa mendatang.
“Dengan mempergunakan Lark semua permasalahan yang dialami oleh mereka bisa diatasi dengan dengan hanya satu aplikasi.” tandas Reza.
Untuk keamanan data, Reza menyebutkan bahwa Lark bisa menjaga kekayaan intelektual seperti naskah, manuskrip, dan rekaman audio/video adalah aset yang berharga.
"Tidak hanya itu, Lark juga menjaga kebocoran apa pun dapat mengakibatkan kerugian finansial dan merusak reputasi perusahaan," pungkasnya.