Menteri Basuki Sebut Kota Hangzhou China Jadi Cerminan Indonesia Emas 2045, Ini Penjelasannya

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, Indonesia perlu mencontoh Kota Hangzhou yang ada di China untuk peningkatan konektivitas di Tanah Air.

Dia menilai, konektivitas yang memadai di kota tersebut telah mencerminkan cita-cita Indonesia Emas pada 2045.

"Menurut saya, apa yang kami mau cita-citakan di 2045, sekarang sudah ada di Hangzhou. Makanya sebagai CTM, saya sudah membawa 22 orang yang sedang menangani IKN, 3 direktur jenderal bina marga, cipta karya, dan perumahan, kemudian ahli landscape yang sedang di sana, arsitek kamu bawa semua," kata Menteri Basuki dalam acara Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2023 di Gedung Kementerian PUPR, Senin, 30 Oktober.

Menteri Basuki mengatakan, Hangzhou merupakan sebuah kota kecil di China, namun sudah memiliki konektivitas yang memadai untuk terhubung ke kota lainnya.

"Dia (Kota Hangzhou) bukan 10 kota besar di Tiongkok, tapi sudah punya MRT dengan 24 lajur (line), dan sudah dilewati kereta cepat," ujarnya.

"Kami cari sejengkal pun tanah yang terbuka tidak ada, semua tertutup. Jadi, saya kira pameran itu baik, kami punya cita-cita," tambah Basuki.

Basuki menambahkan, salah satu kunci kemakmuran di suatu negara adalah adanya konektivitas yang memadai.

Oleh karena itu, dengan adanya peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2023 tersebut, Basuki mengajak seluruh masyarakat, khususnya kalangan anak muda untuk mulai mengubah perilaku menjadi lebih baik.

Perilaku yang dimaksudkan dalam hal tersebut adalah bagaimana mulai mengubah program-program pembangunan keciptakaryaan untuk menuju kota berkelanjutan/hijau (green city) di 2045.

"Kalau itu enggak terjadi, berarti kami mubazir memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia ini. Kalau mau hidup baik air dan sanitasi, tapi kalau mau makmur (adanya pembangunan) konektivitas," ungkapnya.