Pertamina Siapkan Dua Kilang untuk 'Masak' Bioavtur
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak kelapa sawit pada Jumat, 27 Oktober.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution mengatakan, kapasitas produksi bioavtur saat ini adal sebesar 1.350 kiloliter (KL) per hari.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan kilang tambahan untuk memproduksi bioavtur.
"Saat ini (produksi) 1350 KL per day. Namun kita menyiapkan Kilang Plaju, Kilang Dumai. Itu kan kilang green refinery kita berikutnya, nanti lihat kondisi lah," ujar Alfian, Jumat 27 Oktober.
Terkait harga jual, Alfian menyebut harga yang berlaku untuk bahan bakar ramah lingkungan ini masih berada di atas harga avtur dan memerlukan diskusi lebih lanjut terkait harga yang akan dikenakan.
"Mungkin kita diskusi lebih lanjut. Yang jelas harganya di atas harga avtur," imbuh Alfian.
Asal tahu saja, pada tahun 2021, PT Kilang Pertamina Internasional berhasil memproduksi SAF J2.4 di Refinery Unit IV Cilacap dengan teknologi Co-Processing dari bahan baku Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO), atau minyak inti sawit yang telah mengalami proses pengolahan pemucatan, penghilangan asam lemak bebas dan bau, dengan kapasitas 1.350 kilo liter (KL) per hari.
Melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait, kata dia, produk SAF tersebut kemudian melalui serangkaian uji coba pada mesin dan unit pesawat.
Rangkaian pengujian dimulai dari cell test di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF), ground run, flight test pada pesawat militer CN-235 milik PT Dirgantara Indonesia, hingga uji terbang pesawat komersil milik Garuda Indonesia pada 4 Oktober 2023 pada pesawat Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia.
Baca juga:
Produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) nantinya akan dipasarkan dan didistribusikan melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga.
Hasil dari serangkaian pengujian yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa performa SAF J2.4 memiliki kualitas yang sama dengan avtur konvensional.
Hal tersebut merupakan jawaban atas komitmen Pertamina dalam penyediaan bahan bakar penerbangan yang ramah lingkungan, dan telah dipergunakan untuk commercial flight yang dilakukan hari ini.