Penyebab dan 5 Tanda Takut Jatuh Cinta atau Philophobia

JAKARTA – Pada Hari Kasih Sayang, ternyata tidak setiap orang dapat merasakan hangatnya cinta, terutama cinta pada kekasih atau tambatan hati. Mereka yang mengalami philophobia mungkin akan merasa asing atau sengaja mengambil jarak ketika mayoritas yang berpasangan merayakan Valentine.

Apa itu philophobia?

Philophobia berasal dari bahasa Yunani, phili berarti cinta dan phobos memiliki arti ketakutan. Fobia atau phobos merupakan rasa takut tidak rasional terhadap beberapa hal seperti pada objek tertentu, tempat, perasaan, dan hewan yang dapat menyebabkan kepanikan.

Takut jatuh cinta dapat dipicu oleh tiga kondisi, yaitu trauma, pengalaman masa kecil, dan genetik. Dilansir dari Medical News Today, Kamis, 11 Februari, ahli menemukan bahwa mayoritas fobia bersifat genetik meski pemicu philophobia bukan hanya bawaan lahir.

Gejala atau tanda philophobia dapat dikenali dengan 5 hal di bawah ini:

Gejala psikologis

Seseorang akan menghindari hal-hal yang berhubungan dengan cinta. Bahkan ia tak nyaman berada di dekat sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Kalaupun menjalin hubungan asmara, seseorang yang mengalami philophobia lebih posesif, tidak mau hubungan berakhir, dan berkeras hati untuk mempertahankan hubungan.

Gejala fisik

Tanda kedua ini tidak selalu dialami oleh seseorang dengan philophobia sebab tergantung pada kepribadian dan rasio atau tingkat ketakutannya. Gejala fisik ditandai dengan sesak napas, detak jantung cepat, serangan panik, kecemasan ekstrem, ketakutan irasional, menangis, mati rasa hingga rasa nyeri di dada.

Belum bisa melepaskan masa lalu

Salah satu penyebab trauma adalah tidak bisa melepaskan masa lalu sehingga dalam urusan perasaan memiliki beban emosional masa lalu yang masih disimpan.

Takut hati terluka

Karena pernah melalui pengalaman traumatis dan belum melepas beban emosi, sangat masuk akal jika seseorang kecewa dan takut untuk jatuh cinta. Intinya, setiap perasaan yang tumbuh dikendalikan penuh agar tidak merasakan luka hati lagi.

Hanya permukaan

Seseorang dengan philophobia bisa hanya menikmati aspek fisik saja dari hubungan asmara. Philophobia bukan berarti tidak bisa menikmati hubungan seks sebab tak ada hubungannya dengan ketakutan untuk melabuhkan hati.

Untuk mengidentifikasi, seseorang membutuhkan konsultasi pada ahli, terutama philophobia dengan gejala sangat mengganggu fisik maupun psikologis. Pengobatan paling efektif, dikutip dari HerWay adalah dengan Cognitive Behavioral Therapy (CBT).

Dengan terapi perilaku kognitif akan memahami bahwa rasa takut yang dialami adalah efek samping dari peristiwa masa lalu atau pola pikir.