Indonesia Targetkan Investasi 6 Miliar Dolar AS untuk Pariwisata Hijau

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan nilai investasi yang didapatkan hingga 6 miliar dolar AS dari investor Amerika Serikat untuk pembangunan kawasan pariwisata hijau.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, target investasi dari investor Amerika Serikat itu dapat dicapai dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan atau bahkan lebih cepat dari itu.

“Sebanyak 5-6 miliar dolar AS yang Indonesia targetkan bahkan tadi beberapa perusahaan Amerika Serikat yang telah menyatakan minat kepada saya untuk berinvestasi di sektor pariwisata hijau di Indonesia," kata Sandiaga dilansir ANTARA, Selasa, 24 Oktober.

Pernyataan tersebut disampaikan Sandi dalam event AmCham Indonesia 11th US-Indo Investment Summit 2023 bertajuk Mapping the Legacy, Navigating the Future di Mandarin Oriental Hotel.

Sandi menyebutkan, dirinya telah menerima langsung pernyataan minat dari perusahaan Amerika Serikat untuk berinvestasi antara lain Marriott Group, MasterCard dan beberapa perusahaan besar dari Negeri Paman Sam lainnya.

Komitmen Pemerintah Indonesia untuk fokus menerapkan pariwisata hijau yang ramah lingkungan menjadi salah satu faktor yang memantik ketertarikan dari perusahaan tersebut.

Fokus investasinya ada pada pengembangan perhotelan yang ramah lingkungan, seperti penggunaan energi baru terbarukan (EBT), pengelolaan sampah, dan penggunaan air yang lebih efisien.

"Untuk itu kami (Kemenparekraf) bisa men-guide mereka 15-20 persen di atas target pemerintah." ujarnya.

Sebelumnya, menurut Sandi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah menerima kesepakatan pembangunan dua hingga tiga hotel dengan total investasi sebesar 500-700 juta dolar AS di Ibu Kota Nusantara (IKN), kemudian Pembangunan Resor Wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Fasilitas tersebut mulai dibangun akhir 2023 dan akan dikelola oleh perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, salah satunya ialah Marriott Internasional Group dan The Ritz-Carlton.

Sandi mengaku optimistis bahwa investasi di sektor pariwisata hijau akan mencapai target dan memberikan dampak positif bagi Indonesia, baik dari segi sosial-ekonomi maupun lingkungan.

"Utamanya dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas lingkungan dari pariwisata berkelanjutan," kata Sandi.