Hadapi Krisis Global, Moeldoko: Gotong Royong Jadi Strategi Utama Pada Kinerja Pemerintah
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko menyampaikan gotong royong sebagai kunci utama dari capaian kinerja pemerintah yang terus dapat melakukan pembangunan di tengah berbagai krisis global.
Terlebih, dengan adanya pandemi Covid-19 yang sempat melanda seluruh dunia, tetapi Indonesia tidak hanya bisa bertahan tetapi juga bangkit dari berbagai krisis akibat pandemi.
“Gotong royong menjadi kunci paling utama dan paling penting. Sehebat apapun strategi pemerintah kalau tanpa ada gotong royong sulit, dan tidak semua negara punya hal itu,” ujar Moeldoko dalam Talkshow Forum Merdeka Barat 9 terkait Laporan Capaian Kinerja Pemerintah 2023, di Jakarta, Selasa 24 Oktober.
Dalam kesempatan tersebut, turut diluncurkan buku Capaian Kinerja Pemerintah 2023 sebagai penggambaran perjalanan pemerintah Indonesia dalam 9 tahun terakhir.
Moeldoko turut menyembutkan dalam empat tahun periode kedua Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, berhasil mempertahankan stabilitas negara di berbagai sektor. Hal ini sekaligus menjadi modalitas Indonesia untuk meraih kepercayaan dari dunia internasional.
“Mempertahankan stabilitas ini tidak mudah, kalau terganggu ini semua bisa bahaya. Baik itu stabilitas nasional di sektor keamanan, ekonomi, hingga politik. Itu semua modal utama dalam mencapai internasional trust,” kata Moeldoko.
Selain itu, sambung Moeldoko, Pemerintah Indonesia secara agresif juga terus melakukan transformasi digital serta reformasi birokrasi. Yakni, dengan mempermudah pelayanan administrasi bagi masyarakat Indonesia melalui pelayanan yang berbasis digital.
“Hasilnya sekarang mulai banyak mall pelayanan publik, itu mempermudah pengurusan administrasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Moeldoko memandang positif adanya bonus demografi yang terjadi di Indonesia berpeluang mencapai cita-citanya menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga:
Dalam pemanfaatan peluang tersebut, Moeldoko berkata bahwa Presiden Jokowi telah membuat dua strategi besar, yaitu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dan melakukan hilirisasi industri.
“Kita punya modalitas SDM dengan usia produktif. Bonus demografi ini menjadi pondasi. Satu sisi Indonesia punya SDA luar biasa didukung punya SDM yang baik, itu bisa mempercepat Indonesia Emas,” pungkas Moeldoko.