Studi Kelayakan LRT Bali Bakal Rampung Akhir Tahun Ini
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan, studi kelayakan atau feasibility study (FS) terkait proyek Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Transit (LRT) LRT Bali ditargetkan selesai akhir tahun ini.
“Sedang disiapkan (FS) mudah-mudahan akhir tahun ini bisa selesai,” tutur Suharso ditemui di Jakarta, Senin, 23 Oktober.
Kata Suharso, LRT ini akan difokuskan untuk akses menuju bandara. Meksi begitu masyarakat juga tetap bisa memanfaatkannya.
Lebih lanjut, Suharso juga menjelaskan harga tiket LRT Bali dapat berpotensi tidak terjangkau oleh masyarakat.
Namun dengan catatan jika pembangunan proyek ini sepenuhnya dibiayai dari skema bisnis.
Baca juga:
- Bappenas Sarankan Pemprov Bali Bangun LRT Pakai Pinjaman Dalam Negeri
- Rencana Pembangunan LRT Bali: dari Rute hingga Kerja Sama dengan Pemrpov DKI Jakarta
- Bali Mulai Proyek Pengembangan Angkutan Bus Listrik Sarbagita
- Dorong Pemerataan Pembangunan, Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp267,92 Triliun
Karena itu, sambung Suharso, dalam pembangunan proyek LRT Bali ini nantinya ada beberapa komponen yang didanai oleh negara.
“Buat kami di Bappenas, menghitung ada bagian dari barang publik di sana yaitu misalnya right of way itu kalau bisa dibiayai oleh negara, oleh pemerintah. Kalau tidak (dibantu negara), nanti harga tiketnya itu enggak affordable,” ucapnya.