Tak Mundur dari Menkopolhukam, Mahfud MD: Tak Akan Ada Conflict of Interest
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengklaim tak akan menggunakan konflik kepentingan pada jabatannya usai diteteapkan sebagai bakal cawapres dari Ganjar Pranowo.
Hal ini ditegaskan Mahfud yang memutuskan untuk tak mundur dari jabatannya sebagai menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Enggak akan ada conflict of interest (konflik kepentingan) menyangkut saya," kata Mahfud di kantor Kemenkopolhukam, Rabu, 18 Oktober.
Mahfud menegaskan, dirinya tetap akan mengawasi netralitas instansi yang berada di bawah koordinasinya selama pelaksanaan pemilihan umum meskipun menjadi salah satu kandidat peserta Pilpres 2024.
"Saya justru akan mengawasi aparat TNI, Polri dan birokrasi. Dilarang bersikap memihak. Semuanya harus netral," tegasnya.
"Dan saya sebagai salah seorang calon, akan memberi contoh bahwa saya memimpin netralitas TNI, Polri, dan birokrasi, dan akan juga menegur siapapun yang menggunakan aparat, birokrasi, TNI, Polri untuk tidak netral di dalam pemilu," lanjut dia.
Hari ini, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Mahfud MD sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
“Bismillahirrohmanirrohim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD,” kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Oktober.
Baca juga:
Megawati mengatakan dipilihnya Mahfud sebagai cawapres sudah melalui berbagai kontemplasi dan dialog pikiran.
Selain itu, pemikiran berbagai pihak juga sudah didengarkan Megawati sebelum memilih Mahfud. Di antaranya, dari ketua umum partai pendukung Ganjar hingga para tokoh.
Megawati menyebut Mahfud bukanlah tokoh yang asing karena sama-sama pernah bertugas di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Beliau pernah menjadi Anggota Dewan Pembina di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Jadi saya bisa, sangat bisa mengerti dari cara berpikirnya, cara pikirannya,” kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Oktober.
Selain itu, Mahfud juga disebut sosok yang intelek oleh Megawati. “Saya perhatikan pengetahuan beliau di masalah hukum cocok, sangat penuh dengan pengalaman dan pengetahuan,” ungkap Presiden ke-5 RI itu.
Kemudian Megawati menganggap Mahfud sebagai sosok yang tepat karena punya pengalaman lengkap di bidang eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
“Lalu, Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik,” tegasnya.
Megawati meyakini Mahfud bisa melengkapi Ganjar Pranowo. Keduanya diharap bakal dipilih rakyat untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bahwa rakyat dapat ikut menjadikan kedua beliau ini untuk menjadi pemimpin negara dan bangsa di waktu yang akan datang,” ujarnya.