Imbas Konflik Timur Tengah, Indonesia Cari Sumber Minyak dari Negara Lain

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka opsi mencari sumber minyak dari negara lain sebagai langkah antisipasi dari konflik geopolitik antara Hamas dan Israel.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan, perang yang berkepnjangan bisa mengerek harga minyak dunia menjadi lebih tinggi.

Pasalnya, dengan adanya perang, biaya logistik minyak juga akan semakin meningkat.

Asal tahu saja, minyak Indonesia paling banyak diimpor dari Saudi Arabia dan Nigeria

"Kita intinya terbuka mencari sumber-sumber mana saja. Kita kan sekarang paling besar impor dari Arab Saudi dan Nigeria. Kita membuka peluang mencari sumber minyak baru, akan kita adjust. Kalau ada masalah bisa ambil dari mana dan sebagainya," beber Tutuka kepada media yang dikutip Selasa 17 Oktober.

Tutuka menegaskan, dirinya tidak membatasi negara mana saja yang akan menajdi sumber minyak Indonesia selanjutnya selama energy security terpenuhi dan terjangkau oleh masyarakat.

Kendati demikian, ia memastikan konflik di Timur Tengah belum memberikan dampak yang signifikan bagi Indonesia meski harga minyak dunia terus bergerak naik.

Tutuka menjelaskan, skenario lain yakni jika Amerika juga mulai bergerak ke Timur Tengah yang bisa menimbulkan harga minyak terus meroket.

Ia menilai, konflik yang terjadi akan memengaruhi logistik minyak yang diimpor.

"Kalau saya lihat masalahnya nanti di logistik dan asuransi kayaknya. Kalau logistiknya di sana terganggu ya bisa naik harga minyaknya. Tapi memang sekarang naik tapi belum banget. Tapi kalau Amerika sudah kapalnya di sana nah itu baru mulai," pungkas Tutuka.