Profil Michael Heart, Pencipta Lagu We Will Not Go Down yang Mendukung Tegaknya HAM di Palestina

JAKARTA - Michael Heart, musisi Amerika Serikat yang lahir di Suriah, mulai dikenal dunia ketika menciptakan single berjudul We Will Not Go Down pada tahun 2009 lalu.

Lagu tersebut diciptakan setelah serangan militer Israel di Gaza yang menelan korban jiwa warga Palestina yang berada di sana.

Berdasarkan penjelasan dari michaelheart.com, lagu yang dibuat tidak ada urusannya dengan agama. We Will Not Go Down berbicara soal dukungan atas tegaknya hak asasi manusia.

Selain lagu untuk Gaza, Michael Heart juga pernah merilis lagu untuk ‘Arab Spring’ berjudul Freedom, dan lagu untuk Suriah berjudul What About Us. Dua lagu tersebut juga bicara soal hak asasi manusia.

Tidak hanya dikenal sebagai sebagai musisi yang peduli dengan isu hak asasi manusia, Michael Heart sudah membangun karier bermusiknya sejak tahun 1990-an.

Sebagai seorang multi-instrumentalis (musisi yang mahir memainkan lebih dari satu alat musik), Michael Heart pernah bekerja sama dengan banyak nama besar di industri musik Amerika Serikat, di antaranya adalah Will Smith, Phil Collins, Natalie Cole, Toto, Earth Wind and Fire, The Temptations, dan David Foster.

Selain itu, dia juga pernah bekerja sama dengan Rodney Jerkins, Marc Lavoine, Veronique Sanson, Calogero (Les Charts), Heavy D., Jessica Simpson, Brandy, Cece Peniston, Patty LaBelle, The Pointer Sisters, Rickie Lee Jones, Lou Rawls, Jesse McCartney, Hillary Duff, Jennifer Paige, Al Jarreau, K-Ci and Jojo, Deborah Cox, Ice Cube, Monica, Taylor Dayne, Philippe Saisse, Tarkan dan masih banyak lagi.

Michael Heart juga bekerja sebagai produser musik lebih dari 25 tahun, di samping sebagai musisi pop dan rock.

Musik yang diusung Michael Heart terinspirasi dari beberapa musisi dengan gaya, genre, dan zaman yang berbeda. Musisi dan grup tersebut adalah AC/DC, Camaron de la Isla, Paco de Lucia, Bryan Adams, Tom Petty, Jackson Browne, Mutt Lange, Elton John, Don Henley, Keith Urban, Calogero, dan Bach.

>