Kapan Vaksinasi Mandiri Dilakukan? Ini Jawaban Satgas COVID-19

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito angkat bicara soal wacana vaksinasi COVID-19 secara mandiri.

Wiku mengatakan semua pihak harus bergotong royong menyukseskan program vaksinasi COVID-19 di Tanah Air dengan melakukan tahapan vaksinasi sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Sementara terkait program vaksinasi COVID-19 secara mandiri, Wiku tak menjawab secara tegas. Meski mengapresiasi masukan soal vaksin mandiri, dia mengingatkan masyarakat harus mendapatkan vaksin yang telah berizin resmi dari pemerintah.

"Mohon kerja samanya bergotong royong dalam menyukseskan program vaksinasi termasuk melakukan tahap vaksinasi di bawah izin resmi pemerintah," tegasnya dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 9 Februari.

Vaksinasi ini, kata Wiku, harus dilakukan oleh masyarakat yang sesuai kriteria. Setidaknya, ada 70 persen masyarakat yang harus disuntik vaksin demi mencapai kekebalan komunitas terhadap pandemi ini.

"Jadi kekebalan komunitas yang jadi tujuan kita saat ini setidaknya 70 persen masyarakat tervaksinasi. Sehingga pada akhirnya semua orang yang memenuhi kriteria vaksin akan divaksinasi dan yang berbeda hanyalah waktu pemberiannya saja," ungkapnya.

"Pada prinsipnya pemerintah memprioritaskan pemberian vaksin kepada yang berisiko secara bertahap sesuai etika medik," imbuh Wiku.

Diberitakan sebelumnya, vaksinasi gelombang pertama dilaksanakan Januari hingga April 2021 dengan sasaran 1,3 juta petugas kesehatan di 34 provinsi, sebanyak 17,4 juta petugas publik, dan 21,5 juta warga lanjut usia.

Vaksinasi gelombang kedua akan dilaksanakan pada April 2021 sampai Maret 2022 dengan target 63,9 juta warga di daerah dengan risiko penularan tinggi dan 77,4 juta anggota masyarakat lain dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Pemerintah sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari beberapa produsen vaksin, termasuk perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovac; produsen vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax; perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca; serta perusahaan farmasi Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech.

Terkait pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan, per Jumat, 5 Februari kemarin, dari total target 1,4 orang, pemerintah saat ini telah melakukan vaksinasi tahap satu terhadap 744.884 orang. Sementara, tenaga kesehatan yang telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua mencapai 120.725 orang.