Sepekan Perang Israel-Hamas, Menlu: Cegah Bencana Kemanusiaan di Palestina Prioritas Mendesak

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa upaya untuk menghentikan siklus kekerasan, perlindungan terhadap warga sipil, dan pencegahan dari bencana kemanusiaan yang lebih parah di Palestina merupakan hal yang mendesak dan menjadi prioritas utama.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Menlu Marsudi saat berkomunikasi melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah Bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki.

"Saya telah berdiskusi dengan para Menteri Luar Negeri Arab Saudi, UEA, Mesir, dan Palestina terkait situasi yang memprihatinkan di Gaza," tulis Marsudi dalam cuitannya di platform X pada hari Sabtu.

Selain itu, Marsudi juga mengangkat isu Palestina dalam pertemuan bilateral di Jakarta dengan Menteri Luar Negeri Brazil, Mauro Vieira, yang juga menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB pada bulan Oktober.

Konflik Palestina-Israel berlangsung sejak Sabtu lalu, dikutip ANTARA, Sabtu, 14 Oktober, ketika Hamas mulai melakukan Operasi Badai Al Aqsa, yakni serangan mendadak dari segala penjuru termasuk serentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel lewat jalur darat, laut dan udara.

Hamas mengungkapkan bahwa operasi tersebut sebagai balasan atas penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki dan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi untuk menargetkan Hamas di Jalur Gaza.

Aksi balasan Israel kemudian meluas hingga memutus pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza sehingga memperparah kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak 2007 tersebut.