Demi Panen Emas di Olimpiade, NOC Berharap Badminton Bisa Bangkit Usai Gagal di Asian Games 2023
JAKARTA - Ketua Umum National Olympic Committee (NOC), Raja Sapta Oktohari berharap cabang olahraga Bulutangkis bisa bangkit dan sukses di Olimpiade 2024 di Paris.
Harapan tersebut diungkap Okto pasca kegagalan cabor bulutangkis di Asian Games 2023. Semula cabor ini ditarget untuk bisa meraup tiga medali, namun pada kenyataanya tak ada satupun yang berhasil diraih.
“Kita juga mendorong semoga badminton bisa kembali lagi. Setelah ini kita akan duduk bareng lagi bersama stakeholder-stakeholder supaya mencari solusinya," ujar Okto dalam keterangan yang dikutip Minggu, 8 Oktober.
Hasil negatif di Hangzhou merupakan yang terburuk selama penyelenggaraan Asian Games bagi PBSI. Dalam Asian Games sebelumnya, selama badminton dipertandingkan sejak 1962, baru kali ini cabor andalan itu gagal dapat medali.
Dalam kaitan dengan Olimpiade 2024, Okto berharap capaian seluruh kontingen Indonesia di berbagai cabang olahraga bisa meningkat dibanding pada edisi sebelumnya.
“Tahun depan tahun Olimpiade. Kita akan dorong agar atlet kita bisa meraih hasil yang lebih baik lagi. Semoga di Olimpiade Paris kita bisa cetak sejarah lagi. Karena sepanjang sejarah Olimpiade kita terbanyak hanya pernah dapat dua medali emas,” kata okto.
“Kita lihat beberapa potensi-potensi olahraga Indonesia dari angkat besi, panahan, surfing, itu yang memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan medali yang lebih banyak dari sebelumnya,” paparnya.
Dengan deretan cabang yang berpotensi menghasilkan emas bagi Indonesia, Okto optimistis kebangkitan badminton bisa menambah catatan prestasi Merah Putih di Olimpiade.
“Kita berharap kalau badminton bisa bangkit mungkin kita bisa dapat lebih dari dua emas (di Olimpiade),” harapnya mengacu pada perolehan emas terbaik yang pernah diraih Indonesia pada Olimpiade 1992.