8 Kecamatan di Wonogiri Terdampak Kekeringan, Bupati: Ini Sangat Memprihatinkan
JAKARTA - Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Wonogiri terdampak kekeringan menyusul musim kemarau panjang pada tahun 2023.
"Ini sangat memprihatinkan, ada sekitar 8-9 kecamatan terkhusus di wilayah selatan terkena dampak cukup serius kondisi kekeringan pada musim kemarau panjang ini," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng), Jumat 6 Oktober, disitat Antara.
Menyikapi hal itu, pihaknya berupaya mengambil langkah antisipatif untuk meminimalkan pengeluaran masyarakat akibat kekurangan air bersih.
Oleh karena itu, kata dia, akan ada klasifikasi jangka pendek, menengah dan panjang untuk menyikapi kondisi tersebut.
"Pendeknya, hari ini melalui potensi anggaran kami sudah menyediakan minimal 1.000 tangki/bulan untuk air bersih ke wilayah yang kritis," katanya.
Baca juga:
- Admin Akun @dedekkugem Jual Konten Pornografi Mirip Rebecca Klopper, Untung Rp10 Juta per Bulan
- Oknum Paspampres dan 2 Anggota TNI Diduga Bunuh Warga Sipil Tak Digaji Sejak Jadi Tersangka
- Mahfud MD Dahului KPK Sebut Syahrul Yasin Limpo Tersangka, Firli Bahuri Tertawa
- Mundur dari Mentan di Tengah Dugaan Korupsi, SYL: Capek Banget Hadapi Ini Semua, Saya Harap Tak Ganggu Kinerja Presiden
Sedangkan untuk jangka menengah, dikatakannya, pemerintah berupaya melanjutkan ketercukupan air bersih dengan jaringan distribusi dan sambungan ke rumah.
"Ini sudah kami lakukan. Akhir tahun ini target kami untuk jaringan distribusi air bersih yang di Kecamatan Paranggupito selesai 90 persen," tuturnya.
Sementara itu, delapan kecamatan yang mengalami krisis air bersih yakni Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Eromoko, Tirtomoyo, Jatisrono dan Selogiri.
"Kalau untuk lahan pertanian, kami punya lahan pertanian berkelanjutan di angka 27.000 hektare. Otomatis banyak yang tidak termanfaatkan karena banyak lahan yang tergantung hujan atau tadah hujan," tandasnya.