Melebarnya Tugas Satgas Anti Mafia Bola yang Dianggap Wajar

JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan meminta Satgas Anti Mafia Bola mengawasi rombongan pemain timnas Indonesia saat bertanding di luar negeri. 

Tujuannya guna mengantisipasi adanya pengaruh dari pihak-pihak tertentu terkait pengaturan skor (match fixing) selama timas mengikuti pertandingan internasional di luar negeri.

Namun, belakangan, Iriawan meminta satgas juga menjaga keselamatan timas ketika berada di luar negeri.

"Mulai menjaga makanannya, menjaga latihannya yang tidak boleh dilihat timnas negara lain, juga sampai keselamatan pemain timnas kita, serta lalu lintas saat menuju tempat pertandingan," ucap Iriawan di Jakarta, Selasa, 25 Februari.

Langkah pengawasan seperti ini, kata dia, telah diterapkan di negara lain. Iriawan mengatakan, langkah ini ditujukan untuk pencegahan, bukan menaruh kecurigaan terhadap performa timnas.

"Kami bukan curiga dengan timnas, tapi ini mengantisipasi ada kelompok lain yang memengaruhi timnas. Jadi ini adalah langkah preventif. Hal ini sudah dilakukan Vietnam, Malaysia dan Singapura," ungkap Iriawan

Pengamat Sepakbola Eko Maung menganggap, usulan Iriawan adalah hal yang wajar. Sebab, hanya Satgas Anti Mafia Bola yang memiliki kompetensi mencegah terjadinya pengaturan skor baik di laga lokal atau internasional.

Ilustrasi (Pixabay)

Tapi, Eko mengusulkan, Satgas Anti Mafia Bola harus dikukuhkan sebagai direktorat atau badan lainnya. Sehingga, lanjtunya, satgas ini memiliki kewenangan yang kuat ketika memberantas segala bentuk kecurangan di bidang olahraga.

"Permintaan PSSI ya wajar-wajar saja. Karena untuk saat ini, ketika ini belum permanen dan yang dianggap punya pengalaman dan yang paling siap ya satgas ini," singkat Eko.

Sementara, Kasatgas Anti Mafia Bola Brigjen Hendro Pandowo menolak disebut tugas satgas melebar dari tujuan awalnya, memberantas tindak pidana pengaturan skor.

Kata dia, pengaturan skor tidak hanya terjadi di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Ini yang mesti diamankan oleh Satgas Anti Mafia Bola.

"Tidak (tugas melebar). Kita sampaikan, ketika bandar judi bermain, maka, tidak di wilayah Indonesia saja. Ketika main di luar negeri kemudian ada yang mengamankan. Kita mengamankan, semuanya dijamin dengan adanya satgas tidak ada berani yang masuk (pelaku pengaturan skor)," kata Hendro.