Direvitalisasi, Gibran Ingin Taman Balekambang Solo Jadi Pusat Seni Tradisi

SOLO - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka akan mempertahankan Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah, sebagai tempat untuk berkesenian tradisi setelah tahap revitalisasi yang akan selesai dalam waktu dekat, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko.

Gibran sudah meminta seni tradisi tetap ada di objek wisata tersebut. Beberapa kegiatan seni tradisi yang terselenggara di Taman Balekambang, di antaranya ketoprak dan pementasan Ramayana.

Meski demikian, Taman Balekambang yang sebelum revitalisasi memiliki luas 9,8 hektare ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas penunjangnya.

Menilik laman resmi Pemkot Surakarta, beberapa bangunan yang ada di Taman Balekambang yakni Java Innovation Center, gedung pertunjukan atau gedung ketoprak, Wisma Seni Balekambang, Pendopo Kedatangan, Area Bale Tirtayasa, Taman Gastronomi, dan flying bridge atau jembatan untuk pejalan kaki.

Terkait hal itu, belum lama ini pihaknya menandatangani berita acara serah terima aset dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai perluasan Taman Balekambang.

"Ini sedang kami lakukan tindakan lanjutan, (salah satu alternatif, Red.) untuk digunakan sebagai taman. Apakah semua bangunan dibongkar atau ada yang dipertahankan, ada bangunan khas di sana. Besok kami rapatkan," kata Gibran, Selasa 3 Oktober.

Disinggung mengenai rencana kerja sama dengan Jatim Park untuk pengembangan Taman Balekambang, menurut dia akan dibicarakan lebih lanjut.

"Saya harus lapor ke pak Sekda untuk mulai mengatur soal rencana pengelolaan ke depan. Sejauh ini belum ada hitam di atas putih, jadi baru pembicaraan saja," katanya.

Ia mengatakan kerja sama tersebut akan berbentuk pemanfaatan aset atau lahan. Meski demikian, konsep pengelolaan akan ada koordinasi lebih lanjut.