Duduk di Kabin Mobil Terbang, Jokowi Antusias Bisa Melayang di IKN
JAKARTA - Prestige Aviation memboyong sebuah unit EHang 216 untuk tampil di acara Hub SPACE X KAI Expo 2023. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), juga sejumlah mantan menteri, hadir dan melihat langsung teknologi ‘mobil terbang’ itu.
Saat melihat langsung Kendaraan Udara Otonom EHang 216, Jokowi tak segan untuk mencoba duduk di dalam kabin pesawat tanpa awak tersebut.
"Taksi terbang, wah menarik. Pak Presiden sangat excited (antusias) mencoba itu. Dan Pak Presiden mau mencoba, kita akan coba. Tapi memang satu teknologi baru itu pasti kita harus terima dengan baik," kata Budi Karya, dalam keterangannya, Minggu 1 Oktober.
Budi mengatakan, RI berencana akan mengembangkan kendaraan tersebut sebagai transportasi publik. Namun satu hal yang harus diingat ialah menyangkut soal keamanan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan mimpi agar kendaraan terbang itu bisa wira-wiri di Indonesia, pemerintah
harus mematangkan regulasinya.
Lebih lanjut Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation, menjelaskan mengenai
spesifikasi dan berbagai keunggulan dari EHang 216 secara langsung kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Saya yakin Urban Air Mobility adalah masa depan transportasi Indonesia. Semoga dengan komitmen kami, dapat memajukan transportasi Indonesia," ujarnya.
Ia juga menyatakan siap untuk melakukan investasi dan melakukan Uji Terbang di IKN (Ibu
Kota Nusantara), seperti EHang yang sudah dicoba dengan penumpang di beberapa negara diantaranya China Belanda dan Austria.
Diantara beberapa stand lainnya, stand Prestige Aviation tampak dipenuhi oleh pengunjung acara
yang antusias melihat Kendaraan Udara Otonom (Autonomous Aerial Vehicle) EHang 216 yang dijajal langsung oleh Presiden Republik Indonsia Joko Widodo. Unit EHang 216 yang tampil dalam pameran ini adalah official aircraft milik IMI (Ikatan Motor Indonesia).
Baca juga:
EHang 216 merupakan kendaraan udara yang 100% listrik, sehingga ramah lingkungan
dilengkapi dengan 16 baling-baling dan 8 lengan yang dapat dilipat. Adapun untuk kemampuan terbangnya mencapai ketinggian 3.000 meter, dapat menempuh perjalanan sejauh 35 kilometer
hanya dalam 21 menit dengan beban maksimum 230 kg (2 penumpang).
Tercatat lebih dari 30.000 penerbangan sukses baik cargo maupun penumpang di berbagai negara seperti Jepang, Korea, Amerika Serikat, Dubai, Qatar, Kanada, Indonesia dan China.
Teknologi penerbangan otonom pada EHang 216 menghilangkan kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) sehingga sangat terjamin keamanannya.