Ulama Minta Masyarakat Pohuwato Tenang Usai Pembakaran Kantor Bupati dan Perusakan Kantor DPRD
GORONTALO - Ulama meminta masyarakat di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, untuk menahan diri dan tetap tenang pasca-insiden pembakaran kantor bupati dan perusakan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang terjadi pada Kamis kemarin.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Pohuwato KH Abdullah Aniq Nawawi menyampaikan delapan butir pesan untuk masyarakat.
Pertama, agar semua pihak menahan diri dan tidak memperpanjang tindakan kekerasan yang terjadi dan berasal dari pihak manapun, serta menegaskan bahwa tindakan kekerasan tidak dibenarkan dalam pandangan agama.
"Kedua, mendorong semua pihak untuk segera memperbaiki pola komunikasi dan segera menghadirkan solusi penyelesaian persoalan tambang, dengan memastikan agar masyarakat penambang Pohuwato dipenuhi hak-haknya, serta diberikan afirmasi dan fasilitasi," jelasntya di Gorontalo, dikutip dari Antara, Jumat, 22 September.
Ketiga, mengingatkan bahwa tugas utama pemerintah adalah memastikan kemaslahatan untuk masyarakat luas sesuai kaidah fikih tasharrufu al-imam ‘ala ar-ra’iyyah manuthun bi al-mashlahah.
Ia juga mengimbau agar masyarakat agar bersama-sama membuat situasi Pohuwato kondusif.
Keempat, mendorong kepada semua pihak untuk tenang dan saling menenangkan, baik pemerintah dan masyarakat. Pemerintah pun, lanjutnya, harus mendengarkan aspirasi rakyat dengan sebaik-baiknya sehingga kepentingan investasi tidak mengorbankan masyarakat umum.
Kelima, mendorong seluruh ormas Islam setempat, terutama dari Nahdlatul Ulama (NU), untuk memerankan fungsi mas’uliyyah ijtima’iyyah (tugas sosial-kemasyarakatan), yaitu menjembatani komunikasi dan pemberdayaan antara masyarakat dengan pihak pemerintah agar hajat hidup masyarakat terpenuhi.
Keenam, mengimbau kepada seluruh kader Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah agar berperan aktif dalam menjaga stabilitas daerah dan mengawal aspirasi masyarakat sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kader.
Ketujuh, mengimbau kepada segenap alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah dan seluruh jamaah agar melakukan upaya spiritual-batin dalam menjaga kedamaian Pohuwato serta Gorontalo pada umumnya dengan memperbanyak membaca Shalawat Asyghil dan Istighfar.
Kedelapan, mendesak diadakannya mediasi terhadap para pihak oleh lembaga yang netral untuk menjaga kondusif-nya daerah.
Baca juga:
"Kita semua menginginkan agar daerah ini tetap aman dan damai. Masyarakat di seluruh penjuru Pohuwato diharapkan tetap beraktivitas normal dan tidak terprovokasi," imbuhnya.