Relawan Polisikan Tiga Orang Ini Soal Isu Prabowo Tampar dan Cekik Wamentan

JAKARTA- Relawan Prabowo Subianto atau Prabowo Mania mendatangi Bareskrim Polri, hari ini. Mereka berniat melaporkan tiga orang yang diduga menyebar berita bohong atau hoaks soal Prabowo menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi.

"(Melaporkan mengenai) Berita bohong soal terkait Pak Prabowo melakukan penamparan dan pencekikan di ratas (atau) rapat terbatas di istana," ujar Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer kepada wartawan, Kamis, 21 September.

Ketiga pihak yang akan dilaporkan yakni pemimpin redaksi Seword TV Alifurrahman; pemilik akun YouTube Kanal Anak Bangsa TV Rudi S Kamri; dan Ade Kurniawan.

Keputusan melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian tentunya memiliki banyak pertimbangan. Salah satunya adanya pernyataan bila pihak yang akan dilaporkan itu memiliki bukti bila Prabowo telah menampar dan mencekik Harvick Hasnul Qolbi.

"Apalagi orang ini bilang bahwa merek punya bukti. Ya sudah kita akan uji bukti mereka," sebutnya.

Padahal, kata Immanuel, dia sudah mengonfirmasi langsung kepada Harvick dan ditegaskan tak pernah ada kejadian itu. Pun dengan Prabowo yang juga membantahnya.

"Pak Prabowo juga sudah menyampaikan itu tidak ada, kemudian orang yang dituduh kena tampar pun pak Harvick sudah saya telepon beliau juga menyampaikan kejadian itu tidak ada," kata Immanuel.

Sebagai informasi, hingga berita ini diturunkan, proses pelaporan masih berlangsung. Pihak Prabowo Mania masih berada di SPKT Bareskrim Polri.

Adapun, isu penamparan yang dilakukan Prabowo terhadap seorang wamen pertama kali beredar di media sosial. Meski tak secara gamblang menyebut nama, dugaan ini mengarah ke Ketua Umum Partai Gerindra itu karena sosok itu disebut sebagai menteri yang merupakan calon presiden (capres).

Awalnya, isu tersebut muncul karena keramaian di sebuah grup percakapan. Kata warganet itu, ada anggota grup bertanya tentang isu seorang menteri mencekik dan menampar salah seorang wakil menteri sebelum rapat.

Menteri lain disebut ikut mengetahui kejadian ini dan melerai keduanya. Tak hanya menampar, menteri ini juga disebut mencekik.

Masih isu yang beredar, kejadian ini berawal karena sang menteri marah ada pekerjaan yang tak dibantu oleh menteri lainnya. Tapi, karena yang akan diajak bicara tak datang maka menteri ini melampiaskan kemarahannya ke wakil menteri yang hadir.