Menhub Budi Curhat Masyarakat Komentari Pembangunan Infrastruktur Tranportasi: Apa-apa Hamburkan Uang
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri seminar nasional bertajuk "Strategi Green Financing Sektor Transportasi untuk Daya Saing Perkeretaapian Berkeadilan di Jakarta, pada hari ini, Rabu, 20 September.
Dalam sambutannya, Menhub Budi menginginkan agar setiap infrastruktur transportasi yang dibangun pemerintah mendapatkan respons baik dari masyarakat.
Pasalnya, infrastruktur transportasi yang dibangun ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitasnya, terutama di wilayah yang mobilitasnya tinggi.
"Alangkah indahnya kalau masyarakat transportasi kita berpikir dengan baik. Kita mau bikin kereta cepat saja banyak yang ngomel gitu, ya, apa-apa hamburkan uang, begitu pakai baru mereka itu ikut di situ dan senang," kata Budi.
Budi mengatakan, percepatan pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan saat ini merupakan hasil diskusi yang sulit dan keras di kalangan pemerintah.
Sebab, kata dia, konsep ini terbilang mahal dan berat.
"Saya harus salut sama bos saya, Pak Jokowi, yang berani meletakkan satu konsep transportasi massal di perkotaan dan juga antarkota, memang berat, mahal, tapi pak presiden tetap jalan," ujarnya.
Oleh karena itu, Budi berharap, masyarakat ke depannya bisa berpikir lebih baik dalam menanggapi setiap pembangunan transportasi yang dilakukan pemerintah.
"Saya harapkan jadi suatu pemikiran supaya kita percaya itu harus dilakukan dan meyakini orang-orang yang katakan sekuler dalam hal ini juga mau mengerti tentang itu," ucap dia.
"Jakarta sekarang menjadi satu bukti bahwa dengan adanya MRT atau LRT banyak yang berterima kasih, kereta cepat walaupun mahal juga banyak yang terima kasih," tambah Budi.
Baca juga:
Sehingga, dengan adanya proyek-proyek transportasi yang tengah digarap ataupun yang nantinya akan ada pembangunan baru, masyarakat bisa lebih memandang hal tersebut sebagai upaya baik dari pemerintah.
"Kemenhub lebih dari 30 persen dana APBN kita untuk subsidi transportasi darat, laut, udara, kereta api, semuanya kita subsidi. Kita harus yakini bahwa ini adalah satu konsep ultimate yang harus dimiliki oleh minimal para pakar dulu, terus juga pengamat, kalau kita bikin transportasi massal jangan komen-komen, gitu," pungkasnya.