Skandal Doping Terbesar: Berikut Beberapa Kasusnya

YOGYAKARTA - Sebagian atlet berupaya buat mendorong batasan keahlian mereka. Di atas panggung olahraga terbesar di dunia, Olimpiade, banyak contoh atlet yang berpaling ke pemakaian zat kimia demi performa yang lebih. Penasaran dennen beberapa kasus skandal doping terbesar?

Mayoritas zat digunakan buat tingkatkan kinerja dilarang dalam berolahraga, tetapi banyak yang tak

terdeteksi ataupun yang belum diklasifikasikan. Dalam sejarah Olimpiade, yang ketahuan curang kerap mengalami hukuman dengan cepat, namun kadang- kadang, putusan resmi memerlukan waktu bertahun- tahun buat menuntaskan.

Skandal Doping Terbesar

Lance Armstrong( AS), 2000

Sehabis kemenangan awal Tour de France pada 1999, pengendara sepeda Amerika serta pengidap kanker Lance Armstrong jadi ikon ketahanan. Bersamaan popularitasnya tumbuh, begitu pula profil Livestrong, organisasi amal kankernya.

Tetapi 7 gelar Tour de France- nya( dari 1999 sampai 2005) mesti dicabut pada 2012 sehabis bertahun- tahun kecurigaan memuncak dengan terungkapnya skema doping yang rumit serta beragam dalam tim Layanan Pos AS Armstrong.

Bersumber pada fakta tersebut, pada 2013, Komite Olimpiade Internasional membatalkan medali perunggu yang dimenangkan Armstrong buat uji coba jalan raya putra di Olimpiade Musim Panas 2000 di Sydney, Australia. Segera sehabis itu, Armstrong menyatakan pengakuan bersalahnya yang pertama di depan umum dalam wawancara pendek di tv dengan Oprah Winfrey.

Luiza Galiulina( Uzbekistan), 2012

Luiza Galiulina merupakan seseorang pesenam dari Uzbekistan yang pada tahun 2012 bakal tampil buat keduanya di Olimpiade Musim Panas di London. Sehabis dinyatakan positif furosemide, diuretik yang dikira selaku agen penutup ataupun suplemen penurun berat badan, Galiulina untuk sementara dilarang dari permainan.

Galiulina membantah sengaja meminum obat tersebut, serta ia berkata kalau ibunya sudah memberinya obat jantung sebulan sebelumnya. Furosemide pula digunakan buat menyembuhkan tekanan darah tinggi ataupun gagal jantung kongestif.

Galiulina melupakan kompetisi senam artistik yang dijadwalkan sebab larangan tersebut. Beberapa hari setelah itu, kala sampel cadangannya pula dinyatakan positif, ia dikeluarkan dari Olimpiade, serta sehabis itu ia diberi skorsing selama 2 tahun.

Tim Rusia, 2012, 2014& 2016

Atlet Rusia sudah dibebani dengan kecurigaan doping di sebagian Olimpiade, namun tuduhan ini diperburuk oleh fakta skema doping, bagi laporan New York Times.

Perihal tersebut tercantum pengungkapan sistem pertukaran sampel buat melindungi atlet yang curang, dalam upaya tingkatkan perolehan medali Rusia kala negeri itu jadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi.

Bersumber pada laporan dari Badan Anti- Doping Dunia, Komite Olimpiade Internasional berkata,“ Seluruh atlet Rusia dikira terpengaruh oleh sistem yang menumbangkan serta memanipulasi sistem anti- doping.”

Tetapi, organisasi menyerahkan kepada badan pengatur tiap olahraga buat memastikan kelayakan atlet individu. Dampaknya, 271 dari 389 atlet Rusia dibebaskan buat berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2016 di Brasil, menurut laporan beberapa sumber. Setelah itu Komite Paralimpiade Internasional melarang seluruh federasi Rusia buat berkompetisi di Paralimpiade Rio.

Ben Johnson (Kanada), 1988

3 hari sehabis berlari mengarah kemenangan di final 100 m di Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Korea Selatang, bintang trek Kanada Ben Johnson didiskualifikasi sebab tes positif buat steroid stanozolol.

Johnson sukses mencetak rekor dunia baru dengan waktu 9, 79 detik dalam balapan tersebut. Kala uji obat positif terungkap, Johnson membantah melangsungkan kesalahan, namun setelah itu mengaku memakai steroid yang berbeda, furazabol, dikala berlatih buat Olimpiade.

Catatan Johnson dihapus serta medali emas dianugerahkan kepada orang Amerika Carl Lewis selaku gantinya. Pada tahun 1993, Johnson gagal dalam uji narkoba kedua, yang menghasilkan kenaikan rasio testosterone- epitestosteron, serta Federasi Atletik Pemula Internasional, badan pengatur Lintasan serta Lapangan, melarangnya seumur hidup.

Jadi setelah mengetahui skandal doping terbesar, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!