Menteri Basuki Ungkap Peluang Jepang Berinvestasi di Proyek IKN: Mereka Akan Pelajari

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, adanya peluang ketertarikan Jepang untuk berinvestasi dalam pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pasalnya, saat Menteri Basuki bertemu dengan delegasi Jepang di KTT ke-43 ASEAN pada Rabu, 6 September lalu, yang diwakilkan oleh Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi menanyakan soal peluang investasi yang bisa digarap di IKN.

"Saya sampaikan (ke Jepang), pertama kereta api. Sorenya saya sampaikan ke Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi), tadi pagi (Jepang) ketemu Pak Menteri Perhubungan," katanya ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat, 8 September.

"Itu (potensi nilai investasi) di perhubungan (Kemenhub). Kami, kan, sudah bikinkan jalurnya (jalur ke IKN) dengan tol, tinggal kereta api. Mereka (Jepang) akan pelajari," tambah Basuki.

Basuki menyebut, kesempatan lainnya untuk kerja sama infrastruktur di IKN adalah dalam pembangunan kereta api dari Balikpapan ke IKN.

Selain itu, Basuki mengatakan, IKN juga memerlukan asupan air minum.

Sebab, Bendungan Sepaku Semoi yang merupakan sumber air utama di IKN diperkirakan hanya cukup sampai 2030 saja, yang mana kapasitasnya mencapai 2.000 liter per detik.

"Setelah 2030, kami butuh tambahan air satu lagi. Nah, itu kami sudah rencanakan untuk membangun Bendungan Batu Lepek, itu yang kemarin saya tawarkan ke Jepang," pungkasnya.

Adapun hingga saat ini telah dilaksanakan 79 paket pekerjaan pembangunan di IKN yang terbagi menjadi dua tahap.

Untuk progres pembangunan tahap pertama yang dimulai dari tahun 2020 sebanyak 40 paket dan saat ini progresnya sudah 43,3 persen, sedangkan untuk yang tahap kedua sebanyak 39 paket baru dimulai konstruksinya sejak Maret 2023.